Kapan Harga Emas Turun di Tahun 2025? Rekor Baru Hari Ini Tembus hingga Rp2,5 Juta per Gram

Selasa 14 Okt 2025, 14:07 WIB
Harga emas Antam kembali mencetak rekor baru pada perdagangan hari ini, pada Selasa, 14 Oktober 2025. (Sumber: Instagram/@berkahgold_depok)

Harga emas Antam kembali mencetak rekor baru pada perdagangan hari ini, pada Selasa, 14 Oktober 2025. (Sumber: Instagram/@berkahgold_depok)

POSKOTA.CO.ID - Harga emas Antam kembali mencetak rekor baru pada perdagangan hari ini, pada Selasa, 14 Oktober 2025.

Berdasarkan data dari situs resmi Sahabat Pegadaian, harga emas Antam berada di level Rp2.565.000 per gram, naik Rp29 ribu dibandingkan harga pada Senin, 13 Oktober 2025, yang tercatat Rp2.536.000 per gram.

Selain emas Antam, harga emas merek lain seperti Galeri24 dan UBS juga mengalami kenaikan.

Harga emas Galeri24 hari ini dibanderol Rp2.335.000 per gram, naik Rp15 ribu, sedangkan emas UBS tercatat Rp2.385.000 per gram, naik Rp16 ribu per gram.

Sementara itu, situs Logam Mulia menampilkan harga emas Antam di level Rp2.360.000 per gram, juga menjadi rekor tertinggi harian.

Dalam beberapa tahun terakhir sendiri, emas selalu dipandang sebagai instrumen investasi aman atau safe haven, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi, gejolak politik, dan fluktuasi pasar keuangan.

Kenaikan harga emas yang mencapai level tertinggi ini didorong oleh berbagai faktor.

Diantaranya, mulai dari ketegangan perdagangan internasional, inflasi yang masih tinggi, hingga daya tarik emas sebagai aset yang cenderung stabil dibandingkan instrumen investasi lain.

Kenaikan harga emas hari ini memunculkan kekhawatiran sekaligus peluang bagi investor.

Lantas, apakah harga emas akan mengalami penurunan, dan kapan momen tersebut terjadi? Simak infromasi berikut.

Baca Juga: Apakah Beli Emas di Pegadaian Kena Pajak? Ini Penjelasan dan Cara Transaksinya

Kapan Harga Emas Turun di Tahun 2025?

Menurut data dari situs resmi Galeri24, ada beberapa faktor yang dapat mendorong harga emas untuk terkoreksi turun. Berikut beberapa indikator penting yang patut diperhatikan.

1. Pemulihan Ekonomi Global

Saat ekonomi dunia mulai membaik, investor cenderung beralih ke aset produktif seperti saham, properti, atau obligasi.

Permintaan terhadap emas sebagai safe haven otomatis menurun. Jika permintaan turun, harga emas pun berpotensi ikut terkoreksi.

Pemulihan ekonomi global secara bertahap menjadi sinyal utama bagi pasar emas untuk mengalami penurunan harga.

2. Meredanya Ketegangan Dagang Internasional

Ketegangan perdagangan, khususnya antara Amerika Serikat dan China, kerap menjadi faktor pendorong harga emas.

Ketika hubungan dagang membaik dan perang tarif mereda, ketidakpastian ekonomi berkurang, sehingga investor tidak terlalu mengandalkan emas.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Menabung Emas Adalah Investasi Terbaik Saat Ini

3. Peralihan Investor ke Aset Lain

Minat investor terhadap instrumen lain seperti kripto, obligasi negara, atau mata uang asing yang stabil dapat memengaruhi harga emas.

Saat instrumen alternatif menawarkan imbal hasil yang lebih menarik, sebagian dana berpindah dari emas ke aset tersebut, mengurangi tekanan beli emas dan memicu penurunan harga.

4. Penguatan Dolar AS dan Suku Bunga The Fed

Penguatan dolar AS akibat kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed berpotensi menekan harga emas.

Kenaikan suku bunga membuat aset berbasis dolar lebih menguntungkan, sehingga investor meninggalkan emas.

Meski demikian, pada 2025, prediksi menunjukkan The Fed kemungkinan besar menahan suku bunga, sehingga faktor ini menjadi skenario yang lebih jarang terjadi, tetapi tetap perlu diwaspadai.

Dengan memahami indikator-indikator diatast, masyarakat dapat memperkirakan peluang koreksi harga emas dan mengambil keputusan investasi yang lebih tepat.


Berita Terkait


News Update