Menurut data dari situs resmi Galeri24, ada beberapa faktor yang dapat mendorong harga emas untuk terkoreksi turun. Berikut beberapa indikator penting yang patut diperhatikan.
1. Pemulihan Ekonomi Global
Saat ekonomi dunia mulai membaik, investor cenderung beralih ke aset produktif seperti saham, properti, atau obligasi.
Permintaan terhadap emas sebagai safe haven otomatis menurun. Jika permintaan turun, harga emas pun berpotensi ikut terkoreksi.
Pemulihan ekonomi global secara bertahap menjadi sinyal utama bagi pasar emas untuk mengalami penurunan harga.
2. Meredanya Ketegangan Dagang Internasional
Ketegangan perdagangan, khususnya antara Amerika Serikat dan China, kerap menjadi faktor pendorong harga emas.
Ketika hubungan dagang membaik dan perang tarif mereda, ketidakpastian ekonomi berkurang, sehingga investor tidak terlalu mengandalkan emas.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Menabung Emas Adalah Investasi Terbaik Saat Ini
3. Peralihan Investor ke Aset Lain
Minat investor terhadap instrumen lain seperti kripto, obligasi negara, atau mata uang asing yang stabil dapat memengaruhi harga emas.
Saat instrumen alternatif menawarkan imbal hasil yang lebih menarik, sebagian dana berpindah dari emas ke aset tersebut, mengurangi tekanan beli emas dan memicu penurunan harga.
4. Penguatan Dolar AS dan Suku Bunga The Fed
Penguatan dolar AS akibat kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed berpotensi menekan harga emas.
Kenaikan suku bunga membuat aset berbasis dolar lebih menguntungkan, sehingga investor meninggalkan emas.
Meski demikian, pada 2025, prediksi menunjukkan The Fed kemungkinan besar menahan suku bunga, sehingga faktor ini menjadi skenario yang lebih jarang terjadi, tetapi tetap perlu diwaspadai.