Baca Juga: Review Spesifikasi Realme C71: Chipset Ngebut dan Layar Lebar di Harga 2 Jutaan
“Pengunjung perdana (mencapai) 3.713, sangat antusias,” ujar Wahyudi.
Dari jumlah itu, sekitar 60 persen datang untuk piknik malam, 25 persen untuk olahraga ringan seperti jalan santai dan bersepeda, serta 15 persen khusus ingin melihat satwa nokturnal.
“Kalo dibuat presentase, piknik: 60 persen, olahraga 25 persen, melihat satwa nocturnal 15 persen,” ucap Wahyudi.
Meski berjalan sukses, Wahyudi mengakui ada sejumlah catatan untuk evaluasi, terutama terkait penerangan dan kendaraan buggy car.
“Oh iya itu akan kami evaluasi,” katanya.
Menurutnya, penambahan lampu penerangan harus hati-hati agar tidak mengganggu satwa yang aktif di siang hari.
“Satwa yang berada di situ sebagian terganggu dengan intensitas cahaya yang berlebihan. Karena sebagian satwa bersifat diurnal (aktif di siang hari),” jelas Wahyudi.
Penambahan lampu nantinya akan difokuskan di area yang jauh dari kandang hewan.
“Ya kalo mau tambahkan (lampu penerangan) di lokasi piknik saja,” ungkapnya.
Selain itu, fasilitas buggy car juga perlu ditambah karena tingginya minat pengunjung untuk berkeliling di malam hari.
“Kendaraan buggy car perlu ditambahkan, karena peminatnya sangat banyak,” ujarnya.