Mengapa Fungsi Audit Menjadi Penentu Keberhasilan Sistem Controlling Manajemen? Ini Penjelasannya

Minggu 12 Okt 2025, 08:18 WIB
Audit internal berperan sebagai pilar utama pengawasan organisasi, memastikan setiap proses berjalan transparan dan sesuai tujuan manajemen.” (Sumber: Pinterest)

Audit internal berperan sebagai pilar utama pengawasan organisasi, memastikan setiap proses berjalan transparan dan sesuai tujuan manajemen.” (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Dalam dunia manajemen modern, audit dan controlling merupakan dua elemen yang tidak dapat dipisahkan. Audit berfungsi sebagai alat pengawasan objektif, sementara controlling menjadi mekanisme untuk memastikan seluruh kegiatan organisasi berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan strategis.

Keduanya membentuk sistem manajerial yang sinergis, berorientasi pada efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas.

Di era persaingan global yang semakin ketat, peran audit tidak lagi terbatas pada pemeriksaan keuangan semata. Audit internal kini berkembang menjadi fungsi strategis yang membantu manajemen mengidentifikasi risiko, mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian, serta memberikan rekomendasi perbaikan berkelanjutan.

Baca Juga: Siapkan Nomor HP Sekarang! Saldo DANA Kaget Gratis Rp135.000 Langsung Masuk Dompet Elektronik Hari Ini

Pengertian Audit dan Fungsi Controlling dalam Manajemen

Audit internal merupakan fungsi independen dalam organisasi yang bertugas menilai efektivitas pengendalian internal, kepatuhan terhadap kebijakan, serta keandalan pelaporan keuangan dan operasional. Auditor internal memiliki tanggung jawab untuk memberikan jaminan (assurance) bahwa proses organisasi telah berjalan sesuai prinsip efisiensi, transparansi, dan kepatuhan terhadap regulasi.

Sementara itu, controlling (pengendalian) adalah salah satu dari empat fungsi utama manajemen selain perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan.

Tujuan controlling adalah memastikan bahwa pelaksanaan rencana organisasi tidak menyimpang dari jalur yang telah ditetapkan. Jika terjadi deviasi, manajemen perlu melakukan tindakan korektif untuk menjaga pencapaian target organisasi.

Audit berperan menyediakan data dan analisis objektif yang menjadi dasar pengambilan keputusan dalam proses controlling. Dengan kata lain, audit memperkuat controlling, dan controlling memanfaatkan hasil audit sebagai acuan evaluasi.

Hubungan Audit dengan Fungsi Controlling Manajemen

Peran audit dalam mendukung controlling manajemen dapat dijelaskan melalui beberapa fungsi utama berikut:

  1. Monitoring dan Pengukuran Kinerja
    Audit membantu manajemen menilai efektivitas pelaksanaan program kerja, mengukur hasil aktual dibandingkan dengan target, dan menentukan area yang perlu diperbaiki.
  2. Deteksi Risiko dan Pencegahan Penyimpangan
    Audit internal berfungsi sebagai sistem peringatan dini terhadap risiko operasional, keuangan, maupun kepatuhan. Dengan demikian, controlling dapat bersifat preventif, bukan reaktif.
  3. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal
    Auditor menilai apakah mekanisme kontrol sudah berjalan efektif. Jika ditemukan kelemahan, mereka memberikan rekomendasi agar risiko penyimpangan dapat diminimalisir.
  4. Menjamin Kepatuhan terhadap Regulasi
    Audit memastikan setiap aktivitas sesuai dengan kebijakan internal, peraturan pemerintah, dan standar etika profesional. Kepatuhan ini merupakan kunci keberhasilan fungsi controlling.
  5. Memberikan Feedback untuk Perbaikan Berkelanjutan
    Laporan audit menyediakan masukan bagi manajemen dalam merumuskan strategi baru, memperbaiki prosedur, serta meningkatkan efisiensi organisasi.
  6. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas
    Melalui laporan yang independen dan objektif, audit memperkuat budaya akuntabilitas di setiap level organisasi.

Manfaat Audit bagi Fungsi Controlling

Audit internal memberikan sejumlah manfaat nyata dalam memperkuat pelaksanaan fungsi controlling, di antaranya:

  • Meningkatkan Efisiensi Operasional: Audit membantu mengidentifikasi pemborosan sumber daya dan mendorong optimalisasi proses kerja.
  • Menjamin Efektivitas Proses: Evaluasi audit memastikan bahwa kegiatan organisasi menghasilkan output sesuai rencana strategis.
  • Mengendalikan Risiko dan Mencegah Kecurangan (Fraud): Audit berperan penting dalam mendeteksi manipulasi data atau pelanggaran prosedur.
  • Mendukung Pengambilan Keputusan Berbasis Data: Temuan audit menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan berbasis bukti (evidence-based decision).
  • Memperkuat Good Corporate Governance (GCG): Audit menciptakan sistem pengawasan yang transparan, meningkatkan kepercayaan publik, dan menjaga reputasi organisasi.

Tantangan Pelaksanaan Audit sebagai Alat Kontrol

Walau memiliki peran strategis, pelaksanaan audit tidak lepas dari tantangan. Beberapa kendala umum yang sering ditemui di antaranya:

  1. Keterbatasan Sumber Daya
    Audit yang menyeluruh memerlukan auditor berkompeten, waktu, dan anggaran memadai. Kekurangan sumber daya dapat menurunkan kualitas hasil audit.
  2. Keterbatasan Informasi yang Diperoleh Auditor
    Jika data yang diberikan tidak lengkap atau tidak akurat, penilaian audit bisa kehilangan objektivitas.
  3. Aspek Kualitatif yang Sulit Diukur
    Faktor seperti budaya organisasi, etika kerja, dan motivasi pegawai berpengaruh terhadap kontrol namun sulit diukur secara kuantitatif.
  4. Resistensi terhadap Perubahan
    Rekomendasi audit sering menuntut perubahan sistem atau prosedur, tetapi beberapa pihak menolak karena merasa nyaman dengan kondisi lama.

Berita Terkait


News Update