Kota Baru di Banten Muncul dari 7 Kecamatan Tangerang, Punya Wali Kota dengan Harta Rp6,1 Miliar

Selasa 07 Okt 2025, 10:06 WIB
Dari Kabupaten Tangerang ke Kota Tangerang Selatan: Transformasi Wilayah Menuju Kota Terkaya di Banten (Sumber: Pinterest)

Dari Kabupaten Tangerang ke Kota Tangerang Selatan: Transformasi Wilayah Menuju Kota Terkaya di Banten (Sumber: Pinterest)

Dalam waktu kurang dari dua dekade, Kota Tangerang Selatan berhasil membuktikan diri sebagai daerah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tercepat di Provinsi Banten.

Berdasarkan data triwulan II tahun 2025, PDRB Tangsel atas dasar harga berlaku mencapai Rp29.912,80 miliar, sementara PDRB atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp19.168,50 miliar.

Prestasi tersebut menjadikan Tangsel sebagai kota dengan daya saing tertinggi di Pulau Jawa tahun 2024 menurut Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) dengan skor 4,31, menempati urutan keempat secara nasional.

Capaian luar biasa ini memperlihatkan keberhasilan pemerintah kota dalam mengelola tata ruang, investasi, serta pembangunan sumber daya manusia. Tak hanya unggul secara ekonomi, Tangsel juga menjadi daerah dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Banten, mencapai 84,16 pada tahun 2024.

4. Kesejahteraan dan Penurunan Angka Kemiskinan

Kemajuan Tangsel tidak hanya tercermin dari angka ekonomi makro, tetapi juga dari kesejahteraan masyarakatnya. Berdasarkan data resmi pemerintah, tingkat kemiskinan Kota Tangerang Selatan pada tahun 2025 hanya 2,39 persen, menjadikannya daerah dengan tingkat kemiskinan terendah di Banten.

Capaian ini merupakan hasil dari berbagai program sosial dan ekonomi kreatif yang dijalankan oleh pemerintah kota. Wali Kota Benyamin Davnie, yang diketahui memiliki total kekayaan mencapai Rp6,1 miliar, bersama Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan, terus mendorong berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat.

Dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Tangsel tanggal 28 Juli 2025, Benyamin Davnie menegaskan fokus pemerintahannya untuk menekan angka kemiskinan melalui pendekatan multi-sektor.

“Penurunan angka kemiskinan walaupun 0,1 persen atau 0,2 persen itu juga menyangkut ribuan orang,” ujar Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.
“Selain bantuan sosial, kami juga tingkatkan pelatihan kerja dan dukungan bagi masyarakat miskin agar bisa masuk ke sektor ekonomi kreatif,” tambahnya.

Pernyataan tersebut menunjukkan orientasi pembangunan Tangsel yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga peningkatan kapasitas manusia dan ekonomi inklusif.

5. Investasi dan Pengembangan Ekonomi Kreatif

Pertumbuhan ekonomi Tangsel juga didorong oleh meningkatnya investasi swasta dan pengembangan sektor ekonomi kreatif. Pemerintah kota secara aktif menarik investor melalui kemudahan perizinan dan kolaborasi dengan pelaku usaha lokal.

Sektor properti, ritel, pendidikan, dan teknologi digital menjadi pilar utama pertumbuhan. Kawasan seperti BSD City, Alam Sutera, dan Bintaro menjadi contoh nyata kota modern yang terintegrasi dengan infrastruktur canggih. Selain itu, Tangsel juga menjadi salah satu pusat startup dan perusahaan digital di wilayah Jabodetabek.

Pemerintah kota berkomitmen untuk memperkuat iklim investasi melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berbasis inovasi dan keberlanjutan. Upaya ini juga diharapkan dapat memperkuat daya saing Tangsel di tingkat nasional maupun regional.

6. Tantangan dan Arah Pembangunan 2025–2029


Berita Terkait


News Update