Namun bukti akta kelahiran resmi menunjukkan ia sebenarnya lahir di Santa Fe, Argentina.
Langgar Kode Etik dan Integritas FIFA
FIFA menilai tindakan FAM melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA, yang menegaskan larangan keras terhadap penggunaan dokumen palsu dalam perpindahan asosiasi maupun naturalisasi pemain.
"Akta kelahiran asli menunjukkan perbedaan signifikan dengan dokumen yang diserahkan oleh FAM, sehingga dapat disimpulkan adanya pelanggaran berat terhadap prinsip kejujuran dan integritas kompetisi," tulis keterangan resmi Komite Disiplin FIFA.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia U-23 vs India, Tayang Jam Berapa?
Denda dan Hukuman Berat
Akibat pelanggaran tersebut, FAM dijatuhi denda sebesar 350 ribu CHF atau sekitar Rp7,3 miliar.
Sementara itu, masing-masing pemain dikenai denda 2.000 CHF (sekitar Rp41,8 juta) dan larangan tampil selama 12 bulan di ajang internasional.
Meski begitu, FIFA belum memutuskan apakah hasil pertandingan Malaysia pada Kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Vietnam dan Nepal akan dianulir.
Pasalnya sebagian besar pemain tersebut baru memperkuat tim nasional dalam ajang tersebut antara Maret hingga Juni 2025.
Dampak pada Reputasi FAM
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi FAM sekaligus negara lain yang mencoba jalan pintas dalam memperkuat tim nasional.
Skandal tersebut bukan hanya menurunkan kredibilitas Malaysia di kancah internasional, tetapi juga mengancam posisi mereka dalam berbagai kompetisi FIFA mendatang.
Kini seluruh mata penggemar sepak bola Asia tertuju pada langkah selanjutnya yang akan diambil FAM untuk memulihkan reputasi dan membenahi sistem naturalisasi mereka agar sesuai dengan regulasi internasional.