Disperindag Kota Bekasi Tanggapi Isu Program MBG Picu Kenaikan Harga Pangan

Selasa 07 Okt 2025, 19:26 WIB
Kepala Disperindag Kota Bekasi, Ika Indah Yarti. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

Kepala Disperindag Kota Bekasi, Ika Indah Yarti. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

BEKASI SELATAN, POSKOTA.CO.ID - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi, Ika Indah Yarti, menanggapi tudingan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) memicu harga bahan pangan di pasar menjadi tidak stabil.

Menurutnya, kenaikan harga bahan pokok tidak semata-mata dipicu oleh program MBG, melainkan karena sejumlah faktor eksternal, termasuk kondisi nasional dan kebijakan transportasi distribusi barang.

“Ini semata-mata bukan karena program MBG, ya. Tapi, yang pertama, daerah Kota Bekasi bukan daerah produksi. Jadi apa yang menjadi kebijakan pusat, kami juga harus mensupport. Namun, kami juga harus punya penyeimbang di daerah,” ujar Ika saat ditemui di Pemkot Bekasi, Selasa, 7 Oktober 2025.

Ika menegaskan, pihaknya terus melakukan monitoring terhadap harga pangan di pasar-pasar tradisional. Ia berharap gejolak harga ini tidak berlangsung lama dan segera mendapat perhatian dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Wali Kota Bekasi Panggil SPPG Penyuplai MBG ke SDN Kota Baru III

“Kami terus melakukan monitoring terhadap kenaikan harga. Saya juga ingin masyarakat bisa merasakan kestabilan harga. Mudah-mudahan situasi ini tidak berlangsung lama, karena ini juga sedang dipikirkan di pusat,” katanya.

Lebih lanjut, Ika menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui rapat daring untuk mencari solusi agar kestabilan pasokan pangan bisa dijaga, terutama di Kota Bekasi yang posisinya dekat dengan Jakarta.

“Dari sisi transportasi juga sudah ada aturan baru, seperti larangan overload. Biasanya truk bisa bawa barang bertumpuk-tumpuk, sekarang tidak boleh. Jadi memang ada banyak faktor yang memengaruhi ketidakstabilan harga ini,” tuturnya.

Meski begitu, Ika menegaskan bahwa Disperindag belum menerima laporan resmi terkait adanya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berbelanja langsung ke pasar tradisional atau distributor tertentu untuk kebutuhan MBG.

“SPPG itu tidak melaporkan ke satu dinas tertentu. Kami di sini kan ada tim lintas OPD. Ada Dinas Pangan, Disperindag, dan dinas lainnya. Jadi, kalau berkaitan dengan harga pasar dan ketersediaan mungkin di kami, tapi kalau fungsi lain ya ada di dinas masing-masing,” jelasnya.

Baca Juga: Serangga Mirip Ulat Muncul pada Nasi MBG di SMPN 2 Parung Bogor

Menanggapi adanya dugaan permainan harga oleh distributor, Ika menilai hal itu belum bisa dibuktikan karena fenomena kenaikan harga juga terjadi secara nasional.

“Ini bukan hanya Kota Bekasi saja yang mengalami kenaikan. Kalaupun ada yang bilang ada permainan harga, sepertinya tidak mungkin. Mudah-mudahan dampak ini tidak terlalu lama sehingga kestabilan harga bisa segera pulih,” ucapnya.

Sebagai langkah konkret, Disperindag membuka akses bagi para pemasok bahan pangan untuk masuk dan mensuplai kebutuhan pasar selama 24 jam penuh.

“Ya, siapa tahu nanti ada dari daerah lain yang juga mensupport daerah kita. Artinya, kami terus membuka peluang untuk pemasok dari luar agar bisa masuk ke Kota Bekasi. Harapan saya, ke depan Kota Bekasi bisa menjadi salah satu daerah produksi bahan pangan,” pungkas Ika. (cr-3)


Berita Terkait


News Update