2 Kekalahan Beruntun Persija Jakarta, Posisi Klasemen Melorot: Pelatih Mauricio Souza Harus Berbenah

Jumat 03 Okt 2025, 14:30 WIB
Potret pemain Persija di Super League 2025/2026. (Sumber: Instagram/@persija)

Potret pemain Persija di Super League 2025/2026. (Sumber: Instagram/@persija)

POSKOTA.CO.ID - Persija Jakarta di awal musim BRI Liga 1 2025/2026 kini mulai meredup dan terancam padam. Skuad ibukota yang sempat digadang-gadang sebagai calon juara setelah membuka musim dengan dua kemenangan telak.

Kini justru terperosok dalam lubang krisis performa. Momentum positif itu seakan menjadi kenangan usang di tengah badai yang menerpa.

Fakta pahit harus dihadapi: tiga laga beruntun tanpa kemenangan menjadi alarm keras bagi Macan Kemayoran. Kekalahan 1-3 dari Borneo FC di pekan ketujuh menjadi titik puncak dari tren negatif yang menggerus kepercayaan diri.

Situasi ini tidak hanya membuat posisi di papan atas klasemen semakin rentan, tetapi juga memunculkan pertanyaan besar tentang konsistensi dan mentalitas tim.

Baca Juga: Ini Jadwal Lengkap Persija di Liga 1 2025/2026: Big Match Beruntun Jadi Ujian Awal Musim

Respon Pelatih dan Debut Pahit Thales Lira

Menyikapi tren negatif ini, Pelatih Mauricio Souza mengambil langkah tak biasa dengan meliburkan sesi latihan reguler. Langkah ini diambil untuk menyegarkan kembali kondisi mental dan fisik pemain yang mungkin sedang terjangkit kepercayaan diri rendah.

Namun, jeda ini juga menjadi waktu krusial bagi Souza untuk mengevaluasi segalanya, terutama lini pertahanan yang telah kebobolan 5 gol dalam 2 laga.

Di tengah krisis ini, bek baru asal Brasil, Thales Lira, menjalani debut yang pahit. Meski mengungkapkan kebahagiaannya bisa bermain untuk Persija, debutnya tercoreng kekalahan dari Borneo FC. Thales berjanji akan bekerja keras untuk membawa tim keluar dari krisis.

Sorotan pada Kontroversi Wasit

Tekanan tidak hanya datang dari dalam lapangan. Isu kepemimpinan wasit turut menjadi sorotan dan seolah menjadi pengalihan dari akar masalah.

Kiper Andritany Ardhiyasa secara terang-terangan mempertanyakan kualitas wasit Nendi Rohaendi yang memimpin laga melawan Borneo FC.

"Saya rasa teman-teman bisa menilai sendiri apakah layak seorang wasit dengan kualitas seperti ini memimpin pertandingan besar di papan atas," kritiknya.

Sentimen serupa sebelumnya juga dilontarkan gelandang Arema FC, Arkhan Fikri, meski dalam konteks laga yang berbeda. Kritik ini menambah daftar keluhan seputar kualitas pengadil lapangan di Liga 1.

Baca Juga: Ini Jadwal Lengkap Persija di Liga 1 2025/2026: Big Match Beruntun Jadi Ujian Awal Musim

Puncak Krisis dan Ujian Berat Menanti

Kekalahan dari Borneo FC adalah titik nadir. Kini, dari 7 laga, Persija mengoleksi 11 poin (3 menang, 2 imbang, 2 kalah) dan tergelincir ke posisi ketiga klasemen.

Dua kekalahan beruntun adalah sinyal bahaya yang tidak bisa diabaikan. Jeda tiga pekan ke depan adalah "waktu emas" bagi Souza dan seluruh skuad untuk melakukan pembenahan menyeluruh.

Namun, ujian terberat telah menanti di ujung jeda: laga tandang melawan rival abadi, Persebaya Surabaya, di Stadion Gelora Bung Tomo pada 18 Oktober 2025.

Laga yang sarat gengsi dan tekanan ini akan menjadi tes sesungguhnya bagi mentalitas dan kemampuan Persija bangkit dari keterpurukan.

Baca Juga: Persija Jakarta Krisis Kemenangan di September, Deja Vu Musim Lalu Mengintai

Persija berdiri di persimpangan jalan. Mereka memiliki kualitas pemain dan dukungan The Jakmania yang masif. Namun, semua modal itu akan sia-sia tanpa konsistensi, mental yang tangguh, dan strategi yang jitu.

Jeda ini adalah kesempatan terakhir untuk membenahi kesalahan sebelum terjun ke dalam rentetan laga berat.

Bangkit atau terpuruk lebih dalam; pertaruhan untuk masa depan musim ini sangat bergantung pada bagaimana "Macan Kemayoran" merespons krisis ini dalam beberapa pekan ke depan.


Berita Terkait


News Update