POSKOTA.CO.ID - Persija Jakarta di awal musim BRI Liga 1 2025/2026 kini mulai meredup dan terancam padam. Skuad ibukota yang sempat digadang-gadang sebagai calon juara setelah membuka musim dengan dua kemenangan telak.
Kini justru terperosok dalam lubang krisis performa. Momentum positif itu seakan menjadi kenangan usang di tengah badai yang menerpa.
Fakta pahit harus dihadapi: tiga laga beruntun tanpa kemenangan menjadi alarm keras bagi Macan Kemayoran. Kekalahan 1-3 dari Borneo FC di pekan ketujuh menjadi titik puncak dari tren negatif yang menggerus kepercayaan diri.
Situasi ini tidak hanya membuat posisi di papan atas klasemen semakin rentan, tetapi juga memunculkan pertanyaan besar tentang konsistensi dan mentalitas tim.
Baca Juga: Ini Jadwal Lengkap Persija di Liga 1 2025/2026: Big Match Beruntun Jadi Ujian Awal Musim
Respon Pelatih dan Debut Pahit Thales Lira
Menyikapi tren negatif ini, Pelatih Mauricio Souza mengambil langkah tak biasa dengan meliburkan sesi latihan reguler. Langkah ini diambil untuk menyegarkan kembali kondisi mental dan fisik pemain yang mungkin sedang terjangkit kepercayaan diri rendah.
Namun, jeda ini juga menjadi waktu krusial bagi Souza untuk mengevaluasi segalanya, terutama lini pertahanan yang telah kebobolan 5 gol dalam 2 laga.
Di tengah krisis ini, bek baru asal Brasil, Thales Lira, menjalani debut yang pahit. Meski mengungkapkan kebahagiaannya bisa bermain untuk Persija, debutnya tercoreng kekalahan dari Borneo FC. Thales berjanji akan bekerja keras untuk membawa tim keluar dari krisis.
Sorotan pada Kontroversi Wasit
Tekanan tidak hanya datang dari dalam lapangan. Isu kepemimpinan wasit turut menjadi sorotan dan seolah menjadi pengalihan dari akar masalah.
Kiper Andritany Ardhiyasa secara terang-terangan mempertanyakan kualitas wasit Nendi Rohaendi yang memimpin laga melawan Borneo FC.
"Saya rasa teman-teman bisa menilai sendiri apakah layak seorang wasit dengan kualitas seperti ini memimpin pertandingan besar di papan atas," kritiknya.