Kopi Pagi: Jangan Tunggu Hari Esok

Senin 29 Sep 2025, 06:00 WIB
Kopi Pagi: Jangan Tunggu Hari Esok. (Sumber: Poskota)

Kopi Pagi: Jangan Tunggu Hari Esok. (Sumber: Poskota)

Keracunan makanan yang acap terjadi di sejumlah daerah hingga mencapai lima ribuan kasus sejak program itu digulirkan awal tahun 2025 ini, hendaknya tak sebatas direspons sebagai kejadian yang luar biasa. Tetapi lebih kepada penanganan dan penyelesaian kasus yang lebih dari luar biasa.

Baca Juga: Kopi Pagi: Damai Itu Bersahabat

Maknanya penyelesaian tak bisa dilakukan secara parsial, hanya dari dapurnya, teknisnya, penyajiannya, bahan bakunya dan perangkat pendukungnya, tetapi secara menyeluruh.

Cukup beralasan jika kalangan DPR mendesak perlunya evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG. Jangan sampai program unggulan untuk meningkatkan gizi masyarakat dan didukung banyak pihak, tercemari karena kurangnya antisipasi. Tercela akibat salah kelola.

Mengejar target jumlah penerima MBG menjadi kewajiban agar manfaatnya semakin meluas dirasakan masyarakat, tetapi hendaknya tetap dibarengi dengan upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik. Aspek kesehatan dan perlindungan kepada masyarakat tidak boleh terabaikan.

Begitu juga dengan program unggulannya lainnya, seperti swasembada pangan, serta koperasi desa Merah Putih. Jangan sampai swasembada pangan terwujud, kesejahteraan petani tak bergerak naik, malah merosot. Jangan pula koperasi desanya maju dan berkembang, kesejahteraan penduduk desanya masih tetap sulit berkembang.

Kasus keracunan makanan MBG menjadi pelajaran berharga, untuk segera gerak cepat melakukan evaluasi sebelum korban berjatuhan lagi. Kasus yang terulang pertanda kurangya antisipasi dan kewaspadaan dalam merespons situasi. Terlebih evaluasi perbaikan diri.

Yang terpenting adalah bagaimana menata masa depan menjadi lebih baik dan terhormat lagi terhadap semua kebijakan dan program unggulan, baik yang sudah berjalan maupun sedang dalam tahap finalisasi.

Baca Juga: Kopi Pagi: Menyatu dengan Alam

Cegah setiap kejadian yang sekiranya akan memberikan citra buruk terhadap program unggulan, program perbaikan dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Jangan pula akibat “Nila setitik, rusak susu sebelanga”, apalagi jika tidak cuma setitik, tetapi banyak titik.

Saatnya semua elemen bangsa, terlebih para elite bergerak mengevaluasi kebijakan dan program guna meletakkan pondasi demi masa depan bangsa dan negara yang lebih indah dan cerah lagi.

Peristiwa buruk yang sudah terjadi, itu masa lalu sebagai nasihat agar kita lebih bijak merespons situasi demi masa depan yang lebih baik lagi.


Berita Terkait


undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Arah Demokrasi Kita

Senin 15 Sep 2025, 06:29 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Menyatu dengan Alam

Kamis 18 Sep 2025, 09:25 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Damai Itu Bersahabat

Senin 22 Sep 2025, 06:35 WIB

News Update