Berikut adalah kondisi terbaru gerbang tol yang terdampak hingga 10 Oktober 2025:
- GT Senayan: Beroperasi parsial (2 lajur dapat dilintasi) hingga 30 September.
- GT Semanggi 1: Beroperasi parsial (1 lajur dapat dilintasi).
- GT Semanggi 2: Beroperasi parsial (1 lajur dapat dilintasi).
- GT Kuningan 1: Beroperasi parsial (1 lajur dapat dilintasi).
- GT Slipi 1: Kini telah beroperasi penuh.
- GT Slipi 2, GT Pejompongan, dan GT Kuningan 1: Masih dalam tahap persiapan material dan akan segera beroperasi parsial. Penutupan parsial GT Pejompongan berlaku hingga 4 Oktober.
Dampak Lalu Lintas dan Antisipasi Jasa Marga
Kebijakan penutupan ini langsung berdampak pada kepadatan lalu lintas. Salah satu titik yang dilaporkan macet berada di Jalan Gatot Soebroto arah Kuningan dan Slipi pada Kamis malam.
Untuk meminimalisir gangguan, Jasa Marga telah mengimplementasikan sejumlah langkah.
"Untuk menjaga kapasitas transaksi di gerbang tol yang beroperasi secara parsial tetap optimal, Jasa Marga menambah petugas bantu tapping di gerbang tol serta penggunaan mobile reader," tambah Ginanjar.
Baca Juga: Cabuli Bocah 6 Tahun, Pemilik Warung di Bogor Diburu Polisi
Rekomendasi bagi Pengendara
Para pengendara yang akan melintasi kawasan tersebut disarankan untuk:
- Memantau Informasi Terkini: Selalu perbarui informasi melalui akun resmi TMC Polda Metro Jaya dan Jasa Marga.
- Mencari Rute Alternatif: Pertimbangkan untuk menggunakan jalan non-tol guna menghindari titik-titik penutupan.
- Menambah Waktu Perjalanan: Berangkat lebih awal dari jadwal biasa untuk mengantisipasi kemacetan yang mungkin terjadi.
- Patuhi Rambu Lalu Lintas: Ikuti arahan petugas di lapangan dan rambu-rambu yang terpasang.
Dengan adanya penyesuaian dari total menjadi penutupan parsial, diharapkan dampak kemacetan dapat diredam.
Masyarakat diharapkan dapat bersikap sabar dan memahami bahwa perbaikan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan fasilitas tol di masa mendatang.