LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Direktur RS Misi Lebak, Totot Moenardi, mengungkapkan, ada beberapa kendala terkait tunggakan pembayaran Jasa Pelayanan (Jaspel) bagi para tenaga kesehatan (nakes).
Menurut dia, rumah sakit yang terletak di Jalan Multatuli, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak itu, sedang mengalami kerugian sebesar Rp1,2 miliar. Sehingga berakibat pada pembayaran Jaspel nakes.
"Saat ini pihak rumah sakit sedang mengalami kerugian. Akibatnya jasa pelayanan karyawan harus tertahan. Sampai Agustus (2025), SHU kami minus 1,2 miliar," ungkapnya kepada wartawan, Kamis 25 September 2025.
Ia memastikan, tidak akan menghilangkan Jaspel. Ia juga mengaku, Jaspel akan dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan rumah sakit.
Baca Juga: Pemuda di Lebak Ditangkap Polisi Usai Jual Wanita di Bawah Umur ke Lelaki Hidung Belang
"Jasa pelayanan tidak akan kami hilangkan, tetapi kami harus mengatur dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi keuangan," ujarnya.
Sebelumnya, ratusan nakes Rumah Sakit Misi di Rangkasbitung, Lebak, telah melakukan aksi demo menuntut uang Jaspel dibayarkan oleh pihak Manajemen RS Misi tersebut.
Karena menurut pendemo, uang Jaspel tersebut merupakan hak para nakes atas kinerja mereka yang dilakukan selama ini.
Seperti disampaikan Riki, koordinator aksi demo pada Kamis, 24 September 2205, unjuk rasa para nakes, merupakan bentuk penyampaian aspirasi kepada manajemen rumah sakit.
Baca Juga: 22 Ribu Warga Lebak Banten Belum Punya e-KTP
Sebab menurutnya, selama dua bulan terakhir, pembayaran Jaspel tidak dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.