Kopi Pagi: Regenerasi Petani Bukanlah Mimpi

Kamis 25 Sep 2025, 06:18 WIB
Kopi Pagi: Regenerasi Petani Bukanlah Mimpi. (Sumber: Poskota)

Kopi Pagi: Regenerasi Petani Bukanlah Mimpi. (Sumber: Poskota)

Jangan pula capaian swasembada pangan cukup menggembirakan, tetapi kesejahteraan petani masih sebatas harapan. Ini tentu bukan harapan kita, bahkan para founding fathers dan tokoh bangsa sudah sejak awal  berupaya mengangkat harkat dan martabat para petani.

Tanpa petani, boleh jadi, kita akan terus bergantung dengan pangan yang diproduksi bangsa lain. Sementara  pepatah  menyebutkan “ negara yang kuat adalah negara yang mampu memberi makan rakyat dari tanahnya sendiri.”

Meningkatkan taraf hidup petani menjadi prioritas karena sejatinya mereka adalah pahlawan negeri.

Tidak terbantahkan, dengan segala keterbatasan yang ada, di tengah beragam tantangan yang menghadang, para petani tiada henti memproduksi pangan untuk negerinya, bangsanya sendiri.

Hendaknya, peran penting petani dalam menjaga kedaulatan pangan tak sebatas pengakuan. Begitu juga kesejahteraan petani menjadi prioritas, tak sebatas di atas kertas, tanpa realitas.

Bicara kesejahteraan berarti menyangkut peningkatan pendapatan petani, akses terhadap fasilitas dan layanan yang memadai, serta perlindungan terhadap hak-hak mereka, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” edisi 25 Maret 2021 dengan judul “Peduli Petani Perlu Bukti’.

Tak kalah pentingnya melindungi petani dari fluktuasi harga, praktik ekonomi biaya tinggi dan gagal panen.

Kita tentu tak ingin warga desa menjadi petani karena terpaksa untuk menyambung hidup akibat tiadanya pekerjaan lain.  Yang muda pergi ke kota, terjadilah urbanisasi besar – besaran, muncul problema baru: Di desa tanpa regenerasi petani, di kota menumpuk angkatan kerja baru.

Baca Juga: Kopi Pagi: Arah Demokrasi Kita

Sejatinya regenerasi petani untuk membangun kedaulatan pangan berkelanjutan bukanlah mimpi. Kuncinya, peningkatan kesejahteraan petani telah teruji dan terbukti. Ini hendaknya menjadi program jangka pendek yang diselaraskan dengan capaian program swasembada pangan yang kini tengah digelorakan.

Profesi petani akan diminati, jika ada kepastian jaminan sosial, taraf hidupnya meningkat, adanya dukungan kelembagaan keuangan. Terbuka peluang mewujudkan kedaulatan dan kemandirian dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupnya.

Regenerasi petani pun harus dilakukan dengan mengedukasi bahwa petani adalah profesi bergengsi dan panggilan negeri. Selain, edukasi melalui lembaga pendidikan formal lewat kurikulum mengenai pertanian, produk pangan sehat. pengenalan agrowisata dan masih banyak lagi guna membangun minat generasi muda membangun negeri sendiri dengan menjadi petani profesional.


Berita Terkait


undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Jujurlah Koreksi Diri

Senin 08 Sep 2025, 06:00 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Arah Demokrasi Kita

Senin 15 Sep 2025, 06:29 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Menyatu dengan Alam

Kamis 18 Sep 2025, 09:25 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Damai Itu Bersahabat

Senin 22 Sep 2025, 06:35 WIB

News Update