Penyebab Harga Pangan di Jakarta Naik

Selasa 23 Sep 2025, 12:11 WIB
Pedagang menata cabai di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu, 21 September 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Pedagang menata cabai di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu, 21 September 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.IDHarga sejumlah komoditas pangan di Jakarta naik pada minggu ketiga September 2025. Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta mencatat kenaikan terjadi pada komoditas hortikultura, peternakan, hingga beras.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan A Sidabalok menyebut cabai, beras, dan daging ayam menjadi penyumbang utama kenaikan.

“Cabe merah keriting naik 12,68 persen, cabe rawit merah 5,54 persen, cabe merah TW naik 4,20 persen, telur ayam ras naik 1,79 persen, beras premium naik 1,57 persen, daging ayam ras naik 1,26 persen,” kata Hasudungan, Selasa, 23 September 2025.

Menurutnya, kenaikan cabai dipicu curah hujan tinggi di sentra produksi sehingga hasil panen cepat busuk dan pasokan ke Jakarta berkurang.

Baca Juga: Ketua Komisi III DPRD Bekasi Balik Serang Rekan Dewan, Siap Bongkar Dugaan Penyimpangan

“Penyebab kenaikan harga komoditas hortikultura dikarenakan terjadinya penurunan pasokan antar minggu yang masuk ke Provinsi DKI Jakarta dikarenakan gangguan produksi yang diakibatkan tingginya curah hujan di daerah produksi sehingga hasil panen cepat busuk,” ujarnya.

Sementara itu, kenaikan harga beras premium disebabkan distribusi yang belum pulih setelah kasus beras oplosan.

“Kenaikan harga beras premium disebabkan aktivitas distribusi beras masih dalam proses pemulihan setelah maraknya kasus beras oplosan,” ungkapnya.

Namun ia menegaskan, beras premium sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sudah tersedia di retail modern sejak awal September.

“Beras premium sesuai HET sejak awal September 2025 sudah mulai tersedia di retail modern,” katanya.

Baca Juga: Pria Bertubuh Tambun Gondol AC Outdoor di Depok

Untuk komoditas peternakan, naiknya harga telur ayam ras dan daging ayam dipicu lonjakan permintaan saat libur panjang Maulid Nabi.

“Kenaikan harga telur ayam ras dan daging ayam ras disebabkan oleh kenaikan harga pakan sebagai akibat dari kenaikan permintaan saat libur panjang untuk perayaan Maulid Nabi,” jelasnya.

Berdasarkan Info Pangan Jakarta per 22 September, harga tercatat yakni cabe merah keriting Rp 69.900/kg, cabe rawit merah Rp 51.375/kg, cabe merah besar (TW) Rp 56.167/kg, telur ayam ras Rp 29.142/kg, ayam broiler/ras Rp 43.042/ekor, dan beras premium Rp 16.487/kg.

Pengendalian Harga

Hasudungan memastikan pihaknya sudah menyiapkan langkah pengendalian harga.

“Melaksanakan pemantauan rutin terkait perkembangan harga dan ketersediaan pangan baik di pasar tradisional maupun retail modern sebagai salah satu bentuk Early Warning System,” ujarnya.

Selain itu, Dinas KPKP menyediakan paket bahan pangan murah bagi masyarakat tertentu.

“Menyediakan paket bahan pangan beras, daging ayam, telur ayam, daging sapi, ikan kembung dan susu UHT dengan harga beli masyarakat hanya sebesar Rp126.000 per paket,” jelasnya.

Baca Juga: Warga Pulau Sabira Sambut Dukungan UMKM dan Fasilitas Umum

Pihaknya juga mengembangkan teknologi pertanian perkotaan di lahan terbatas untuk menanam sayur, cabai, dan bawang merah.

Melalui program Gerakan Pangan Keliling, BUMD seperti PT Food Station, Perumda Dharma Jaya, dan Perumda Pasar Jaya turut menyediakan bahan pangan strategis di bawah harga pasar.

“Serta bahan pangan lainnya (olahan peternakan, terigu, dll) dengan harga sesuai HET serta di bawah harga pasar,” katanya.

KPKP juga mengoptimalkan peran Perumda Pasar Jaya untuk mendistribusikan beras medium SPHP melalui gerai pangan di daratan maupun kepulauan. (cr-4)


Berita Terkait


News Update