Targetkan Layanan 100 Persen Air Bersih, PAM Jaya Percepat Inovasi

Jumat 19 Sep 2025, 23:37 WIB
Ilustrasi warga sedang mencuci barang rumah tangga. (Sumber: Poskota)

Ilustrasi warga sedang mencuci barang rumah tangga. (Sumber: Poskota)

Teknologi water purifier juga diluncurkan agar air perpipaan tetap layak minum meski melewati pipa lama.

"Air perpipaan PAM hanya Rp1 per liter, sangat murah dibanding air kemasan. Kami ingin masyarakat beralih," katanya.

Sementara itu, transformasi digital juga digenjot. PAM Jaya telah meluncurkan super apps, menerapkan smart water meter digital pada 49 ribu pelanggan, hingga membangun mobil laboratorium mikrobiologi untuk uji kualitas air secara cepat di lapangan.

Baca Juga: Jonggol Kecamatan Terkering di Bogor, Dapat Distribusi 35.000 Liter Air Bersih

"PAM Jaya tidak mengambil air tanah, hanya mengolah air permukaan. Kami bekerja siang malam untuk mengakhiri ketergantungan warga pada air galon dan gerobak. Target 2029 harus tercapai," katanya.

Staf Khusus Gubernur Jakarta, Firdaus Ali menyampaikan, transformasi tata kelola air di ibu kota sudah mendesak dan tidak bisa ditunda.

"Air adalah sumber kehidupan. Hampir semua kitab suci menyebut air sebagai lambang surga. Namun ironinya, Jakarta dengan 13 sungai dan 76 anak sungai, tak satu pun yang layak jadi air baku. Semua tercemar limbah," tuturnya.

Selain itu, ia menyoroti rendahnya cakupan layanan air perpipaan di Jakarta. Cakupan air perpipaan baru 20 persen di tingkat nasional, sedangkan Jakarta sendiri masih di bawah 50 persen.

Baca Juga: Dukung Penyediaan Air Bersih di Balikpapan, Arsari Group Kerjasama dengan Pemkot

"Pipanya ada, tapi airnya sering tidak mengalir," kata dia.

Atas dasar itu, Firdaus mengingatkan tingginya tingkat kehilangan air atau non revenue water (NRW) di Jakarta, yang mencapai 45-47 persen.

Angka itu disebutnya sebagai salah sebuah penurunan terburuk di dunia bagi kota dengan populasi di atas lima juta jiwa.


Berita Terkait


News Update