JAKARTA , POSKOTA.CO.ID - Pasar mobil listrik di Indonesia memang terus berkembang, tapi tak bisa dipungkiri masih ada ganjalan.
Harga beli yang tinggi dan kekhawatiran soal daya tahan baterai jadi dua alasan utama mengapa sebagian besar masyarakat masih ragu beralih ke kendaraan listrik.
VinFast Indonesia pun hadir memperkenalkan skema berlangganan baterai sebagai alternatif model kepemilikan. Skema ini memungkinkan pembeli memisahkan biaya baterai dari harga kendaraan, lalu membayar biaya langganan bulanan.
CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, menyebut langkah ini diambil sebagai respon langsung atas kondisi pasar dan keluhan konsumen.
Baca Juga: Bawa Truk dan Mobil Listrik, Foton Ekspansi ke Surabaya
“Banyak calon pembeli merasa berat di biaya awal dan khawatir soal umur baterai. Skema langganan ini kami siapkan sebagai solusi jangka panjang,” ujar dia dalam keterangan resminya, Jumat, 19 September 2025.
Harga Lebih Murah
Dengan memisahkan baterai dari harga mobil, biaya beli awal bisa ditekan cukup signifikan. Namun, konsumen tetap harus membayar langganan bulanan, yang nilainya ditentukan saat pembelian kendaraan.
Meski begitu, VinFast menyebutkan bahwa langganan ini bersifat tetap artinya tidak akan berubah untuk pelanggan lama, meskipun ke depannya terjadi penyesuaian harga.
Langkah ini memang membuka akses bagi lebih banyak orang untuk menjajal mobil listrik, tapi skema langganan seperti ini tetap butuh pemahaman matang dari konsumen. Pasalnya, beban biaya bulanan bisa jadi pertimbangan baru bagi mereka yang sebelumnya terbiasa dengan skema pembelian langsung tanpa komponen sewa.
Baca Juga: MAKA Motors Resmi Hadir di Bali, Buka Showroom Pertama Luar Pulau Jawa
VinFast menyebutkan skema ini bukan promosi sesaat. Mereka ingin menjadikannya sebagai strategi jangka panjang untuk membangun loyalitas pelanggan, terutama di pasar baru seperti Indonesia.