POSKOTA.CO.ID - Transportasi publik, khususnya Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek, menjadi urat nadi mobilitas jutaan masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Namun, jalur KRL saat ini baru berhenti di Stasiun Cikarang, sehingga masyarakat yang ingin melanjutkan perjalanan ke Karawang harus menggunakan kereta lokal.
Sejak tahun 2019, muncul wacana perpanjangan jalur KRL ke Karawang. Sayangnya, meski isu ini kembali ditegaskan pada tahun 2024, hingga kini belum terlihat langkah konkret untuk merealisasikannya.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai dinamika wacana perpanjangan jalur KRL ke Karawang, kendala yang dihadapi, harapan masyarakat, serta prospeknya di masa depan.
Baca Juga: Tinjau Uji Coba Jalur Gratis Tol Fatmawati 2, Gubernur Pramono: Urai Macet Jalan TB Simatupang
Rencana Perpanjangan KRL Jabodetabek
Perpanjangan jalur KRL sejatinya menjadi bagian dari pengembangan jaringan transportasi berbasis rel untuk memperkuat konektivitas kawasan aglomerasi Jakarta. Karawang dipandang sebagai wilayah strategis karena:
- Pertumbuhan industri yang pesat, dengan ribuan pekerja setiap hari bolak-balik ke Jakarta dan Bekasi.
- Kebutuhan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi, baik untuk bekerja, pendidikan, maupun aktivitas sosial.
- Potensi integrasi transportasi dengan kereta lokal, kereta jarak jauh, hingga rencana jaringan kereta cepat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahkan pernah menyampaikan bahwa target perpanjangan KRL ke Karawang bisa terealisasi paling lambat tahun 2026.
Hambatan Utama: Elektrifikasi Jalur
Menurut Arif Anwar, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (LLKA) Kementerian Perhubungan, hambatan teknis utama adalah belum adanya elektrifikasi jalur dari Cikarang ke Karawang.
"Saat ini, baru ada elektrifikasi sampai Cikarang. Saya rasa belum ada rencana untuk menuju Karawang karena kita harus melakukan elektrifikasi terlebih dahulu," jelas Arif.
Elektrifikasi jalur memerlukan instalasi Listrik Aliran Atas (LAA) atau overhead catenary system agar KRL bisa beroperasi. Proses ini tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit serta waktu pembangunan yang cukup panjang.
Keterbatasan Anggaran Pemerintah
Selain kendala teknis, kapasitas fiskal negara menjadi hambatan lain. Arif menegaskan bahwa dana pemerintah saat ini lebih difokuskan pada program prioritas lain yang dianggap lebih mendesak.
"Kapasitas fiskal kita mungkin belum mencukupi jika kita melakukan elektrifikasi ke Karawang, karena ada program lain yang lebih prioritas," tambahnya.