Obrolan Warteg: Menanti Reformasi Polri

Senin 15 Sep 2025, 09:49 WIB
Ilustrasi obrolan warteg: Masyarakat menekankan bahwa reformasi Polri harus berpihak pada kepentingan rakyat. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Ilustrasi obrolan warteg: Masyarakat menekankan bahwa reformasi Polri harus berpihak pada kepentingan rakyat. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

POSKOTA.CO.ID - Belum lepas dari ingatan kita semua bahwa pada pekan kemarin Presiden Prabowo Subianto yang didampingi sejumlah menteri, di antaranya Menag, Nasaruddin Umar, mengundang sejumlah tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Merdeka, Jakarta.

Mereka adalah tokoh bangsa, tokoh lintas agama di antaranya Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, M.Quraish Shihab, Lukman Hakim Saifuddin, Komaruddin Hidayat, Romo Franz Magnis Suseno, dan Pdt Gomar Gultom serta  lainnya.

Pertemuan secara tertutup hampir tiga jam membahas berbagai isu kebangsaan mulai dari reformasi politik, ekonomi hingga penegakan hukum.

“Apa yang diusulkan oleh oleh para tokoh GNB kepada Presiden Prabowo?,” tanya bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Mundur Terhormat

“Seperti diberitakan, dalam pertemuan tersebut, GNB menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan budaya kerja kepolisian yang dinilai membutuhkan pembenahan mendasar,” ujar Yudi.

“Selain itu, para tokoh GNB juga mengusulkan pembentukan tim investigasi independen terkait aksi demo ricuh yang menelan banyak korban jiwa pada akhir Agustus lalu, yang disebut sebagai  “Prahara Agustus”.” kata mas Bro.

“Lantas bagaimana dengan respons Presiden, ini tak kalah pentingnya,” kata Heri.

“Seperti dikatakan para tokoh GNB, Presiden Prabowo menyetujui kedua usulan tersebut. Terkait reformasi Polri, Presiden akan membentuk komisi atau tim khusus yang bertugas merancang langkah – langkah reformasi di tubuh Polri,” jelas Yudi.

“Reformasi Polri inilah yang sedang ditunggu masyarakat, menyusul insiden Agustus lalu. Ini tak lepas dari tuntutan rakyat,” kata mas Bro.

“Berarti GNB itu menyuarakan aspirasi rakyat, tuntutan rakyat ya?,” kata Yudi.

“Ya, sesuai namanya Gerakan Nurani Bangsa, berarti membawa suara dan hati nurani rakyat. Apa yang disampaikan dan dirasakan masyarakat,” kata Heri.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Perlunya Anti-Flexing

“Berarti kita tinggal menunggu kapan komisi reformasi Polri dibentuk, siapa saja tokoh yang masuk dalam komisi.Dari para tokoh tersebut, kita dapat melihat arah yang hendak dirumuskan,”  kata mas Bro.

“Kayak peramal saja,” celetuk Yudi.

“Loh, tokoh yang masuk dalam tim reformasi Polri itu sangat penting. Bukan saja kapabilitasnya, kredibilitasnya, integritasnya, juga independensinya,” jelas mas mas Bro.

“Setuju Bro. Independensi itu penting, agar reformasi yang dirumuskan itu benar – benar objektif, tidak memihak, tidak pula tersembunyi kepentingan oleh atau dengan pihak lain,” kata Heri.

“Hanya satu yang boleh memihak?,” kata mas Bro.

“Apa itu,”tanya Yudi.

“Memihak kepentingan rakyat. Artinya reformasi Polri harus memihak kepada kepentingan rakyat,” urai mas Bro. (Joko Lestari)


Berita Terkait


undefined
SERBA-SERBI

Obrolan Warteg: Edaran Siskamling

Selasa 09 Sep 2025, 06:59 WIB
undefined
SERBA-SERBI

Obrolan Warteg: Mundur Terhormat

Sabtu 13 Sep 2025, 07:06 WIB

News Update