POSKOTA.CO.ID - Bantuan sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan bentuk dukungan pemerintah bagi keluarga prasejahtera di Indonesia.
Melalui program ini, Kementerian Sosial (Kemensos) berupaya mengurangi beban ekonomi masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas hidup keluarga penerima.
Namun pada penyaluran periode 2025, sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengeluhkan dana yang belum masuk ke rekening Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Fenomena ini menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran. Memahami penyebab dan solusi menjadi langkah krusial agar hak penerima tetap tersalurkan sesuai ketentuan.
Baca Juga: Sudah Terdaftar? Begini Cara Cek Nama Penerima Bansos Kemensos 2025, Jangan Sampai Tidak Tahu!
Penyebab Utama Bansos Tidak Cair
1. Data Kependudukan Tidak Diperbarui
Salah satu penyebab terbesar adalah ketidaksesuaian data kependudukan. Perubahan domisili, anggota keluarga, atau kesalahan penulisan data seperti nama dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dapat menghambat penyaluran bansos.
Data yang tidak sinkron dengan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) membuat sistem otomatis menunda pencairan.
2. Kendala Rekening Bank dan Kartu KKS
Masalah teknis juga menjadi hambatan, misalnya rekening bank penerima yang sudah tidak aktif, kartu KKS yang rusak, atau perubahan bank penyalur tanpa pemberitahuan.
Hal ini menyebabkan dana tertahan meskipun bantuan sudah disalurkan dari pemerintah.
Baca Juga: Mekanisme Pencairan Dana Bansos KJP Plus 2025: Cair September, Rincian dan Besaran Bantuannya
3. Perbedaan Jadwal Distribusi
Bansos tidak selalu cair serentak di seluruh daerah. Beberapa wilayah membutuhkan waktu lebih lama karena penyesuaian mekanisme bank penyalur dan kebijakan pemerintah daerah.
Akibatnya sebagian keluarga penerima manfaat (KPM) menganggap bansos belum cair padahal hanya tertunda dan belum tersalurkan.
4. Evaluasi Kelayakan Penerima
Kemensos secara berkala melakukan evaluasi terhadap daftar penerima manfaat program bantuan sosial.
Jika keluarga penerima sudah tidak lagi memenuhi kriteria, misalnya tidak memiliki anak usia sekolah atau lansia, maka bantuan bisa dihentikan. Hal ini bertujuan agar bansos lebih tepat sasaran.
Solusi Agar Bansos Kembali Cair
1. Perbarui Data Kependudukan
KPM harus segera memperbarui data di tingkat desa, kelurahan, atau Dinas Sosial setempat. Data yang sesuai akan memperlancar proses verifikasi dan masuk ke dalam DTKS terbaru.
2. Pastikan Rekening dan KKS Aktif
Periksa status rekening bank dan kondisi kartu KKS. Jika ada kendala, segera lakukan aktivasi ulang atau perbaikan di bank penyalur yang ditunjuk Kemensos.
3. Pantau Jadwal Pencairan
Gunakan aplikasi resmi seperti Cek Bansos atau ikuti informasi dari pemerintah daerah untuk mengetahui jadwal pencairan di wilayah masing-masing. Hal ini penting agar KPM tidak salah mengira bansos belum cair.
4. Ikuti Proses Verifikasi Ulang
Jika diminta, lakukan verifikasi ulang dengan melengkapi dokumen seperti KTP, KK, atau surat keterangan domisili. Proses ini memastikan penerima masih memenuhi kriteria bansos.
5. Manfaatkan Fitur Sanggah
Apabila nama KPM tidak muncul dalam daftar penerima padahal masih memenuhi syarat, segera gunakan fitur sanggah di aplikasi resmi atau ajukan pengaduan ke Dinas Sosial.
Kemensos terus memperbaiki sistem penyaluran bansos agar lebih transparan, tepat waktu, dan tepat sasaran.
Langkah-langkah digitalisasi melalui aplikasi Cek Bansos serta peningkatan akurasi data DTKS diharapkan mampu mengurangi hambatan pencairan.
Dengan memahami penyebab dan menerapkan solusi yang tepat, keluarga penerima manfaat bisa tetap memperoleh haknya dan terbantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.