Jika dia pejabat, tentu pernyataan yang menyejukkan, bukan memanaskan situasi. Menentramkan, bukan membingungkan. Makin memberi keyakinan, bukan menambah keraguan. Membangun optimisme, bukan pesimisme. Memecahkan masalah, bukan malah membuat susah karena menambah masalah.
Baca Juga: Kopi Pagi: Pemimpin Harus Tegas, Rakyat Menunggu Keberpihakan
Kita meyakini, sebagai figur publik, dalam menyampaikan pendapat tentu berdasarkan data, fakta dan kenyataan serta kebenaran yang ada. Ini yang disebut “ngomong sing gawe waton” - bicara harus bisa dibuktikan, didukung fakta, mengandung kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan.
Bukan mengada – ada, bukan asal berkomentar, bukan pula asal bunyi untuk kepentingan pribadi demi pencitraan diri.
Mari kita gulirkan empat aksi seperti kami paparkan tadi, untuk merespons dan menyikapi situasi saat ini. (Azisoko).