Masjid ini memiliki desain dengan bentuk anak panah Yang saling berhubungan. Desain ini diketahui memiliki makna sebagai pengingat agar manusia selalu mensyukuri nikmat Allah SWT.
Nama masjid ini cukup menempel di ingatan karena diambil dari nama surat At-Tin yang ada dalam Al-Quran.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Thrifting Terbaik di Jakarta, Menarik Dikunjungi!
3. Masjid Lautze
Berbeda dari bangunan masjid lainnya yang megah dan luas, Masjid Lautze Hanay berupa bangunan ruko empat lantai.
Masjid yang terletak di Jalan Lautze, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat ini milik seorang tokoh nasional keturunan Tionghoa bernama Abdul Karim Oei Tjeng Hien dan sudah berdiri sejak 1991.
Desain interior Masjid Lautze yang kental dengan budaya Tionghoa menjadi daya tarik tersendiri bagi masjid ini.
Masjid Lautze punya warna cara dominan merah, kuning, dan hijau yang sekilas mirip kelenteng khas Tionghoa.
4. Masjid Babah Alun
Masjid Babah Alun didirikan oleh salah satu pengusaha ternama di Indonesia , yakni Jusuf Hamka.
Nama Masjid Babah Alun diambil dari nama panggilan Jusuf Hamka yang akrab disapa Babah Alun.
Desain bangunan Masjid Babah Alun merupakan percampuran dari berbagai budaya, yakni China, Islam, dan juga Betawi.
Hal itu dapat dilihat dari warna merah dan emas pada bangunan masjid serta desain kubah dan bentuk pintu lengkung yang erat kaitannya dengan budaya Tionghoa.
Lalu, atap kubah yang berwarna hijau dengan tambahan tulisan Arab merupakan ciri khas Islam. Kemudian, bentuk pagar yang mengitari masjid ini mencerminkan budaya Betawi.