PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Proyek pengadaan waterplant atau fasilitas pengubah air kotor menjadi air layak konsumsi yang dibangun oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, di Puskesmas Patia, belum berfungsi secara optimal.
Pasalnya, air hasil olahan dari alat tersebut masih terasa asin, meski telah melalui proses penyaringan.
Kepala Puskesmas Patia, Nuraeni membenarkan, bahwa alat waterplant yang baru selesai dibangun sekitar dua bulan lalu itu belum sepenuhnya mengubah rasa air.
Sebab, menurutnya, sumber air yang digunakan berasal dari sumur bawah tanah yang sudah ada sebelumnya di lingkungan puskesmas.
“Sumber air menggunakan air bawah tanah yang telah ada sebelumnya di puskesmas. Saat ini kondisi air yang dikelola melalui alat itu masih terasa asin walaupun," ungkapnya kepada wartawan, Senin, 27 Oktober 2025.
Baca Juga: Dinkes Pandeglang Bekali Relawan SPPG Pengetahuan Keamanan Pangan
Namun kata dia, pihaknya hanya sebagai penerima manfaat dari proyek pengadaan alat tersebut dan tidak mengetahui detail teknis pelaksanaan pekerjaan.
“Alat ini sudah divalidasi, dan kami hanya penerima manfaat yang diberikan melalui Dinas Kesehatan. Selebihnya kami tidak tahu apa-apa,” katanya.
Bahkan menurutnya, penambahan filter telah dilakukan untuk menetralkan rasa air yang kini masih terasa asin, namun hasilnya tidak signifikan.
“Sewaktu percobaan, filter pada alat itu awalnya hanya tiga. Setelah ditambahkan satu filter lagi oleh pekerja untuk menetralisir rasa asin, ternyata tidak berpengaruh,” ujarnya.
Ia menambahkan, kondisi sumber air di lokasi masih terbatas dan kurang bersih. Ia bahkan mengaku tidak berani mengonsumsi air hasil olahan karena rasa asinnya masih cukup kuat.
