Ia jarang tampil di media, tidak aktif di media sosial, dan lebih memilih bekerja di balik layar dengan gaya hidup sederhana.
Puncak Kekayaan
Pada 2019, Forbes menobatkannya sebagai orang terkaya ketiga di Indonesia dengan kekayaan mencapai USD 9,2 miliar atau sekitar Rp147 triliun. Saat itu, saham Gudang Garam (GGRM) menjadi salah satu primadona di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga: Siapa Riza Chalid? Gasoline Godfather yang Kini Jadi Buronan Kasus Korupsi Pertamina
Kerugian Rp94 Triliun
Sayangnya, masa keemasan itu tak bertahan lama. Forbes mencatat pada 2024, kekayaan Susilo merosot menjadi hanya USD 3,3 miliar atau sekitar Rp53 triliun. Artinya, ia kehilangan sekitar USD 5,9 miliar atau Rp94 triliun dalam kurun lima tahun.
Penurunan tajam tersebut diduga akibat tekanan berat pada kinerja perusahaan, terutama karena kenaikan cukai rokok yang kian tinggi dan perubahan preferensi konsumen ke rokok elektrik.
Kini, Susilo Wonowidjojo harus menghadapi tantangan berat: menjaga kelangsungan bisnis keluarga yang telah berdiri lebih dari enam dekade, di tengah industri rokok yang disebut-sebut memasuki masa senja.