Sementara itu, Kepala Unit 2 Subdit Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Gilang Prasetya, mengatakan keterlibatan RAP terungkap setelah tim menemukan isi grup WhatsApp yang berisi instruksi pembuatan bom molotov.
Tersangka RAP menguraikan secara detail bahan-bahan yang digunakan dan teknis pembuatannya.
"Karena itu dia dijuluki 'Profesor R' oleh rekan-rekannya," ucap Gilang.
Selanjutnya tersangka berinisial FL, kata Gilang, aktif menyiarkan ajakan aksi melalui siaran langsung media sosial, khususnya menargetkan pelajar untuk turun ke jalan.
Namun hingga saat in penyidik masih terus mendalami peran masing-masing tersangka. Termasuk kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam jaringan penyebaran ajakan tindakan anarkis tersebut.