Kenapa Aparat Tembak Gas Air Mata di Unisba dan Unpas? Begini Kronologi Malam Mencekam di Bandung

Selasa 02 Sep 2025, 08:21 WIB
Tangkapan layar penembakan gas air mata di sekitar kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas), pada Senin malam, 1 September 2025. (Sumber: X/@Risumtaz)

Tangkapan layar penembakan gas air mata di sekitar kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas), pada Senin malam, 1 September 2025. (Sumber: X/@Risumtaz)

POSKOTA.CO.ID - Suasana mencekam mewarnai Kota Bandung setelah aparat keamanan menembakkan gas air mata di sekitar kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas), pada Senin malam, 1 September 2025.

Aparat dilaporkan menembakkan gas air mata ke dalam area kampus, membuat mahasiswa, relawan medis, hingga satpam menjadi korban.

Dalam sebuah unggahan yang dibagikan akun Instagram @info.mahasiswaunisb, terlihat jelas detik-detik terjadinya penembakan gas air mata oleh aparat.

Rekaman itu menunjukkan suasana kacau di dalam area kampus ketika gas mulai menyebar.

Sejumlah mahasiswa yang semula bertahan di halaman kampus terpaksa berlarian mencari perlindungan.

Baca Juga: Lini Serang Persib Bandung Kian Tajam, Reijnders dan Andrew Jung Resmi Bergabung

Beberapa di antara mereka tampak sesak napas, terbatuk-batuk, bahkan ada yang harus dibopong untuk dievakuasi ke tempat aman.

Gas air mata tersebut ditembakkan ke dalam area kampus Unisba dan Unpas, tepat saat sejumlah mahasiswa masih berkumpul.

Bahkan, dari beberapa potongan video yang beredar, terlihat keberadaan kendaraan taktis (rantis) milik aparat TNI yang melintas di sekitar kawasan kampus, menambah ketegangan suasana.

Sejumlah akun solidaritas mahasiswa juga menyebutkan bahwa banyak mahasiswa masih tertahan di dalam kampus dan membutuhkan bantuan medis, termasuk suplai oksigen.

“Kami mengecam keras tindakan aparat gabungan TNI-Polri yang menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah kampus Unpas Tamansari dan Unisba. Ini bukan sekadar pelanggaran prosedur, ini adalah teror negara terhadap rakyatnya sendiri,” tulis akun resmi @LBHBandung.


Berita Terkait


News Update