Meski datanya nyaris sempurna, Souza menolak untuk berpuas diri. Bagi dia, analisis timnya tidak boleh hanya berpatok pada angka-angka statistik semata.
“Memang benar, kami sudah mencetak 11 gol dan hanya kebobolan dua. Tapi saya di sini bukan hanya untuk menganalisis hasil pertandingan saja. Kami masih harus bekerja lebih keras lagi,” tegasnya dengan nada serius.
Souza secara khusus menyoroti performa pertahanan saat melawan Dewa United. Meski menang, ia merasa lini belakangnya tidak bekerja dengan cara terbaik. Ia ingin Macan Kemayoran tidak hanya ganas dalam menyerang, tetapi juga semakin solid dan disiplin dalam bertahan.
Terkait dua gol kebobolan, Mauricio pun mengapresiasi ketangguhan sistem pertahanan. Namun, menurutnya hal itu masih menyimpan kelemahan. Ia ingin Macan Kemayoran lebih ganas lagi, termasuk solid lini pertahanan.
“Saya rasa kami tidak bertahan dengan cara terbaik saat melawan Dewa United," tegasnya. "Namun seperti yang saya bilang, melawan tim besar, dalam situasi sulit, kami bisa melewatinya. Mereka membuat saya sangat bangga,” pungkasnya.
Peringatan dari pelatih berambut pirang ini jelas: jalan untuk menjadi juara masih sangat panjang. Jakmania boleh berharap, tetapi kesuksesan hanya bisa diraih dengan kerja keras dan perbaikan tanpa henti.
Fokus Persija kini beralih ke laga berikutnya, dengan tekad untuk mempertahankan status sebagai tim paling buas sambil memperbaiki setiap celah yang ada.