POSKOTA.CO.ID - Gelombang kritik terhadap politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Deddy Sitorus, kian hari semakin nyaring di ruang publik digital.
Warganet ramai-ramai melontarkan komentar pedas di platform X (sebelumnya Twitter), menyoroti sikap partai banteng moncong putih yang dinilai bungkam terhadap tuntutan publik.
Tagar #KapanPecatDeddySitorus pun bertengger di linimasa, menggambarkan desakan masyarakat agar PDIP mengambil langkah tegas.
Kemarahan publik dipicu oleh pernyataan Deddy Sitorus yang dinilai arogan dan merendahkan rakyat kecil.
Dalam sebuah forum maupun unggahan di media sosial, ia diduga melontarkan kalimat yang dianggap menyiratkan superioritas sebagai pejabat di atas “rakyat jelata”.
Ucapan tersebut menuai reaksi keras, karena dianggap tidak pantas keluar dari seorang wakil rakyat.
Dibandingkan dengan partai politik lain, sikap PDIP yang cenderung bungkam justru menambah kekecewaan.
Partai Nasional Demokrat (NasDem), belum lama ini langsung mengambil langkah cepat dengan menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach.
Langkah serupa juga ditempuh Partai Amanat Nasional (PAN) yang menonaktifkan dua kadernya, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dan Surya Utama atau Uya Kuya.
Publik pun membandingkan ketegasan NasDem dan PAN dengan sikap PDIP.
Banyak yang menilai partai berlambang banteng itu garang ketika berhadapan dengan lawan politik, namun lembek saat kadernya sendiri tersandung kontroversi.