Kondisi ini memunculkan tudingan bahwa PDIP menerapkan standar ganda, inkonsisten, dan tidak responsif terhadap aspirasi masyarakat.
Kritik Warganet Semakin Keras
Sejumlah akun menilai PDI Perjuangan lambat dalam merespons isu yang menyeret nama Deddy Sitorus.
Bahkan, sebagian warganet membandingkan sikap PDIP dengan partai politik lain yang dianggap lebih cepat dan tegas.
“Publik heran kenapa partai lain bisa tegas pecat anggotanya yang bikin masalah, tapi @deddysitorus masih dilindungi PDI-P. Kerusuhan berdarah yang terjadi belakangan ini tidak lepas dari provokasi Deddy Sitorus, maka tidak heran publik menilai PDIP DALANG DEMO,” tulis akun @oxc****.
Nada serupa juga muncul dari akun lain yang menyinggung soal konsistensi sikap partai.
“Kalau benar PDIP mendengar aspirasi rakyat, seperti NasDem yang langsung pecat Sahroni dan Nafa Urbach, PDI-P juga seharusnya langsung pecat Deddy Sitorus. Tapi kenapa malah bungkam? Wajar rakyat bilang PDIP dalang demo #KapanPecatDeddySitorus,” ungkap akun @SE0****.
Tak berhenti di situ, kritik warganet semakin meluas hingga menyentuh aspek hukum dan etika politik.
“Kalau partai lain langsung menindak tegas anggotanya, kenapa PDIP justru membiarkan Deddy Sitorus? Ini jelas pertanyaan hukum yang tak terjawab publik, makanya tuduhan PDIP dalang demo marak #KapanPecatDeddySitorus,” tegas akun @thou***.
Kini seluruh perhatian publik tertuju pada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan jajaran elite partai.
Langkah apa yang akan diambil? Apakah PDIP akan mengikuti jejak NasDem dan PAN dengan memecat kader kontroversialnya, atau tetap membiarkan Deddy Sitorus bertahan?
