Niam menekankan agar pejabat publik segera merespons aspirasi yang disuarakan mahasiswa maupun masyarakat luas.
"Pemerintah harus menunjukkan komitmen nyata dalam memperbaiki kesejahteraan masyarakat, sehingga tidak ada ruang bagi rasa kecewa yang bisa berubah menjadi amarah sosial," jelasnya.
Niam juga menilai keterlambatan dalam menanggapi aspirasi justru akan memicu ketidakpuasan lebih besar dan memperbesar peluang terjadinya kerusuhan. Oleh karena itu, dialog terbuka antara masyarakat dan pemerintah dinilai sebagai solusi yang paling tepat.
Baca Juga: Berakhir Sudah! Sahroni dan Nafa Urbach Resmi Dipecat NasDem
MUI menegaskan bahwa aksi damai adalah cara terbaik dalam menyuarakan pendapat. Kekerasan dan penjarahan justru merugikan masyarakat sendiri karena menimbulkan ketidakamanan dan merusak stabilitas.
Menurut Niam, solidaritas sosial harus dikedepankan, baik oleh rakyat maupun pejabat negara. Kesederhanaan sikap, empati, serta kepedulian terhadap sesama diyakini dapat memperkuat kohesi sosial.
"Mari kita kedepankan dialog dan musyawarah, bukan jalan kekerasan," katanya.
MUI mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama mencegah tindakan destruktif. Dialog konstruktif harus menjadi ruang utama dalam menyalurkan aspirasi, bukan aksi anarkis yang berujung pada perpecahan.