Banyak pemula menganggap analisis saham itu rumit. Padahal, ada dua pendekatan sederhana yang bisa dipahami:
- Analisis Fundamental: Cocok untuk investasi jangka panjang. Fokus pada kinerja perusahaan (laba, utang, dividen, pangsa pasar).
- Analisis Teknikal: Menggunakan grafik harga untuk memperkirakan tren jangka pendek.
Untuk pemula bermodal kecil, fundamental lebih dianjurkan, karena tujuannya adalah membangun portofolio stabil, bukan spekulasi harian.
4. Mulai Secara Bertahap
Dengan Rp100 ribu, jangan langsung membeli saham dalam satu kali transaksi. Latih diri untuk mencicil investasi secara berkala (misalnya setiap bulan). Inilah yang disebut dengan Dollar Cost Averaging (DCA).
Kebiasaan membeli sedikit demi sedikit akan membentuk portofolio secara alami, sekaligus melatih kesabaran.
5. Pantau & Evaluasi
Setelah membeli saham, jangan ditinggal begitu saja. Baca berita, ikuti laporan keuangan, dan pantau grafik harga. Jika ada perubahan signifikan, evaluasi kembali.
Sebagai pemula, mungkin hasil tidak langsung terlihat. Namun ingat, investasi saham bukan tentang kaya mendadak, melainkan membangun masa depan secara perlahan.
Contoh Saham yang Bisa Dibeli dengan Rp100 Ribu
Berdasarkan harga penutupan per 22 November 2024, berikut contoh saham di bawah Rp1.000 per lembar: