KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Suasana haru dan gelisah menyelimuti sejumlah orang tua yang berkumpul di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.
Mereka menanti kabar anak-anak mereka yang ditangkap polisi menyusul demo ricuh di kawasan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 25 Agustus 2025.
Aji, pria berusia 55 tahun, menyebutkan, anaknya turut ditangkap polisi. Sang anak yang masih duduk di kelas SMK di Jakarta Timur itu meminta izin untuk mengikuti aksi unjuk rasa.
“Anak saya gak bilang apa-apa ke saya. Tiba-tiba pihak sekolah ngasih tahu, anak bapak ada di Polda,” kata Aji di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 26 Agustus 2025.
Baca Juga: Banyak Remaja di Bawah Umur Ikut Demo DPR, KPAI Sebut karena Pengaruh Medsos
Aji menduga anaknya terbujuk ajakan mengikuti aksi demonstrasi melalui media sosial (medsos). Saat ditangkap, sang anak dan teman-temannya masih berseragam sekolah.
Namun, ia bersyukur anaknya dalam kondisi sehat tanpa tanda-tanda kekerasan. Ia berjanji bakal lebih ketat mengawasi pergaulan anaknya agar kejadian serupa tidak terulang.
Cerita serupa disampaikan Imron, 44 tahun, yang cemas dengan kondisi anaknya yang mengikuti aksi unjuk rasa tanpa sepengetahuannya. Ia menyebutkan, anaknya yang duduk di kelas 3 SMK di Jakarta Pusat tersebut diajak teman bersantai sepulang Praktik Kerja Lapangan (PKL) sekitar pukul 17.00 WIB, tetapi ia dan temannya diduga ikut demo dan ditangkap polisi.
“Saya tahunya malam hari dari temen anak saya. Awalnya ke Polsek Menteng, terus disuruh ke Polda,” ujarnya.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Dalami Peran 155 Orang yang Ditangkap Pascademo Ricuh
Kendati begitu, ia bersyukur anaknya yang berusia 19 tahun dalam kondisi baik tanpa luka. Dia mengaku sangat cemas pada saat mengetahui anaknya ditangkap, karena memang anak satu-satunya. Dia berharap ke depannya tidak ada lagi insiden yang menimpa anaknya.