Harga Emas Diproyeksikan Tembus USD 3.450, Analis Beberkan Faktor Kunci Penguatannya

Selasa 26 Agu 2025, 10:21 WIB
Ilustrasi emas batangan sebagai aset safe haven (Sumber: Pinterest)

Ilustrasi emas batangan sebagai aset safe haven (Sumber: Pinterest)

Selain kebijakan moneter, tensi geopolitik turut menjadi katalis penguatan harga emas. Ibrahim menyoroti konflik di Timur Tengah, khususnya langkah Israel menguasai seluruh wilayah Jalur Gaza. Kondisi ini menuai kecaman dunia internasional dan meningkatkan risiko regional.

Negara-negara tetangga seperti Mesir, Yordania, dan Lebanon ikut merasakan dampaknya. Kelompok perlawanan seperti Hamas juga menambah ketidakpastian keamanan kawasan. Dalam situasi seperti ini, pasar global merespons dengan kembali mengalihkan modal ke emas.

Kita belajar dari sejarah: setiap kali ada perang atau ketidakpastian politik besar, harga emas hampir selalu naik. Hal ini menunjukkan bagaimana logam mulia ini menjadi refleksi langsung dari keresahan manusia terhadap masa depan.

Ketegangan Eropa: Rusia, Ukraina, dan Bayang-Bayang NATO

Tidak hanya di Timur Tengah, Eropa pun masih diliputi ketegangan. Rusia menegaskan syarat perdamaian yang berat, yakni mempertahankan wilayah yang sudah dicaplok dan menolak keras keanggotaan Ukraina di NATO.

Bagi investor, ini berarti risiko geopolitik jangka panjang. Pasar saham Eropa bisa melemah, energi bisa melonjak, dan stabilitas politik regional tetap rapuh. Lagi-lagi, emas menjadi pilihan logis untuk melindungi kekayaan.

Perang Dagang Global: Ketidakpastian yang Tak Pernah Usai

Meski beberapa negara sudah mencapai kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat, perang dagang belum sepenuhnya mereda. Tensi masih bisa meningkat sewaktu-waktu, apalagi jika data ekonomi AS menunjukkan pelemahan.

Rilis data ekonomi AS pekan depan akan menjadi sorotan. Jika data menunjukkan pertumbuhan melemah, peluang penurunan suku bunga semakin besar. Hal ini otomatis menjadi katalis positif bagi penguatan emas.

Analisis Kombinasi Faktor: Mengapa Harga Bisa Tembus USD 3.450?

Jika disatukan, maka faktor-faktor berikut berkontribusi terhadap proyeksi penguatan harga emas:

  1. Kebijakan moneter The Fed – potensi penurunan suku bunga.
  2. Tekanan politik dari Trump – dorongan agar The Fed lebih longgar.
  3. Eskalasi konflik Timur Tengah – Gaza sebagai titik panas.
  4. Ketegangan Rusia-Ukraina – stabilitas Eropa terguncang.
  5. Perang dagang global – meningkatkan volatilitas pasar.
  6. Data ekonomi AS – kemungkinan pelemahan yang mendorong emas.

Dengan semua kombinasi ini, proyeksi menuju USD 3.450 bukanlah hal mustahil. Bahkan, beberapa analis internasional menilai harga emas bisa melampaui angka tersebut jika ketidakpastian global terus berlanjut.

Baca Juga: Diskarpus Depok Gelar Roadshow Penyelamatan Arsip di 30 Sekolah

Apa Arti Kenaikan Harga Emas Bagi Masyarakat?

Kenaikan harga emas bukan hanya berita bagi investor besar atau analis pasar. Bagi masyarakat, terutama di negara berkembang, emas juga punya arti budaya dan sosial.

  • Sebagai tabungan keluarga: Banyak keluarga menyimpan emas sebagai cadangan darurat.
  • Sebagai mahar pernikahan: Di Indonesia, emas masih jadi simbol komitmen dalam pernikahan.
  • Sebagai warisan: Orang tua kerap mewariskan emas kepada anak-anaknya.

Ketika harga emas naik, ada rasa bangga bagi mereka yang sudah menabung emas sejak lama. Namun, ada pula dilema bagi masyarakat yang baru ingin membeli emas sebagai investasi, karena harga sudah terlanjur tinggi.


Berita Terkait


News Update