Gagasan Sekolat Rakyat dari Prabowo Subianto Disambut Optimis oleh Para Pendidik

Minggu 24 Agu 2025, 20:29 WIB
Potret Prabowo Subianto (Sumber: YouTube/Sekretariat Presiden)

Potret Prabowo Subianto (Sumber: YouTube/Sekretariat Presiden)

POSKOTA.CO.ID – Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto disambut antusias oleh para pendidik di berbagai daerah.

Para pendidik menilai program ini menjadi strategi nyata untuk memutus rantai kemiskinan dan membuka kesempatan setara bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.

Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 21, Fenny Meivi Sarah Kilikily juga sempat memberikan keterangan pada acara Pengarahan Presiden RI kepada Guru dan Kepala Sekolah Rakyat di Jakarta International Expo (JI-Expo), Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat, 22 Agustus 2025.

“Di 2045 itu adalah tanggung jawab yang besar dari sisi kami sebagai seorang pendidik karena di 2045, 100 tahun Indonesia, Indonesia harus menjadi Indonesia yang sejajar dengan bangsa-bangsa yang ada di dunia saat ini,” ujar Fenny seperti dilansir Poskota dari situs resmi presiden.go.id.

Baca Juga: Langkah Strategis Prabowo Subianto Perangi Kemiskinan, Bentuk DTSEN dan Sekolah Rakyat

Fenny menjelaskan bahwa tantangan utama dalam menjalankan sekolah rakyat adalah mengubah pola pikir peserta didik.

Banyak dari mereka yang sebelumnya merasa rendah diri karena keterbatasan ekonomi, namun kini mulai memiliki keyakinan bahwa mereka mampu menggapai cita-cita.

Kehadiran sekolah rakyat diyakini dapat menumbuhkan kepercayaan diri dan semangat belajar yang baru.

Baca Juga: Menteri P2MI Dorong Program Kelas Migran di Sekolah Rakyat agar Siswa Siap Kerja di Luar Negeri

“Kondisi ekonomi yang membuat mereka pada akhirnya memiliki konsep berpikir bahwa mereka miskin dan tidak bisa, tidak dapat berbuat apa-apa. Itu keliru. Nah ketika Sekolah Rakyat ini hadir, kami sebagai pendidik berperan aktif untuk pada akhirnya mengubah mindset dari peserta didik yang ada. Dari yang awalnya tidak atau bukan apa-apa, harusnya menjadi yang ada dan ada apa-apanya. Seperti itu,” ungkap Fenny.

Ramona Situngkir, guru geografi di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 9 Jakarta Timur, menuturkan bahwa motivasinya mengajar di sekolah rakyat lahir dari pengalaman pribadi.


Berita Terkait


News Update