Beberapa di antaranya bahkan sudah memenuhi standar internasional seperti LBMA dan SNI, sehingga kualitasnya tidak diragukan lagi.
Sebaliknya, perhiasan emas yang beredar di toko-toko seringkali tidak benar-benar 24 karat.
Kadar emasnya bisa hanya 90 persen hingga 95 persen, sehingga nilai jualnya pun lebih rendah.
Ditambah lagi, faktor desain, ongkos pembuatan, hingga tambahan aksesoris membuat perhiasan emas kurang ideal dijadikan investasi jangka panjang.
2. Transparansi Harga Lebih Jelas
Salah satu keunggulan logam mulia adalah transparansi harga. Hampir semua produsen memiliki situs resmi yang menampilkan harga beli dan harga buyback secara real-time.
Dengan begitu, investor bisa memantau harga harian tanpa khawatir adanya manipulasi.
Sementara itu, harga perhiasan emas di toko bisa berbeda-beda. Walaupun ada toko yang menampilkan harga secara terbuka, tidak sedikit yang masih menerapkan harga abu-abu.
Kondisi ini berpotensi menimbulkan kesalahpahaman antara pembeli dan penjual.
Baca Juga: Baru Mau Coba Investasi Emas Digital? Ikuti 5 Tips Ini agar Aman dan Anti Rugi
3. Logam Mulia Lebih Mudah Dijual Kembali
Produk logam mulia, terutama merek populer seperti Antam, dapat dijual kembali hampir di semua toko emas, galeri, hingga butik resmi.
Hal ini memberi keleluasaan investor untuk membandingkan harga buyback dan memilih penawaran terbaik.
Sebaliknya, perhiasan emas biasanya hanya bisa dijual kembali di toko asal pembelian agar potongannya tidak terlalu besar.