431 Ruas Jalan Desa di Banten Diajukan untuk Perbaikan, Lebak Paling Banyak Mengusulkan

Sabtu 23 Agu 2025, 14:21 WIB
Ilustrasi 431 ruas jalan desa di Banten diajukan untuk perbaikan (Sumber: Pinterest/pngtree)

Ilustrasi 431 ruas jalan desa di Banten diajukan untuk perbaikan (Sumber: Pinterest/pngtree)

POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mencatat, hingga pertengahan Agustus 2025, sebanyak 431 ruas jalan desa telah diajukan untuk diperbaiki melalui program Bangun Jalan Desa (Bang Andra) yang digagas Gubernur Banten, Andra Soni.

Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Deden Apriandhi Hartawan, menjelaskan bahwa jumlah pengajuan tersebut diterima sejak tiga bulan program ini berjalan.

Hal ini menunjukkan tingginya harapan masyarakat terhadap program tersebut, mengingat jalan desa menjadi infrastruktur vital bagi kehidupan warga, khususnya dalam menunjang perekonomian lokal.

“Masalah klasik di desa selalu soal akses jalan. Jika jalannya rusak, kegiatan ekonomi terganggu, anak-anak kesulitan berangkat sekolah, hingga distribusi hasil pertanian pun terhambat. Karena itu, sejak awal Gubernur menegaskan bahwa program ini harus menyentuh kebutuhan dasar masyarakat,” kata Deden pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Meski total usulan mencapai 431 ruas, Pemprov Banten baru dapat merealisasikan 60 ruas jalan pada tahun anggaran 2025. Pembangunan itu meliputi 40 ruas dari APBD murni dan 20 ruas tambahan dari APBD perubahan.

Baca Juga: 10 Petshop di Tangsel Dibobol Maling, Pelaku Hanya Gasak Makanan Kucing

Program ini, lanjut Deden, merupakan hasil kolaborasi antara Pemprov, pemerintah kabupaten/kota, hingga desa.

Proses verifikasi dilakukan di tingkat kabupaten/kota sebelum diajukan ke provinsi, bahkan anggota dewan juga dapat mengusulkan sesuai aspirasi masyarakat.

Deden menambahkan, prioritas pembangunan jalan desa ditentukan berdasarkan dampak langsungnya terhadap masyarakat, terutama untuk akses ke fasilitas kesehatan, pendidikan, dan jalur distribusi hasil pertanian.

Strategi ini juga diharapkan dapat mempercepat pengentasan desa tertinggal di Banten.

“Fokus utama kami adalah mengurangi desa tertinggal. Akses menuju puskesmas, sekolah, hingga jalur distribusi hasil pertanian menjadi pertimbangan utama dalam penentuan lokasi pembangunan,” jelasnya.

Ia menegaskan, program Bang Andra tidak bermaksud mengambil alih kewenangan pemerintah kabupaten/kota, melainkan dukungan provinsi untuk mempercepat pemerataan pembangunan.

Baca Juga: Kesaksian Wartawan soal Awak Media Diintimidasi saat Liput Sidak Pabrik di Serang

“Prinsipnya, provinsi hadir untuk membantu mempercepat pembangunan. Kabupaten/kota tetap memiliki tanggung jawab melaksanakan pembangunan infrastruktur desa. Program Bang Andra justru hadir untuk memperkuat upaya tersebut,” imbuh Deden.

Melalui program ini, diharapkan desa-desa di Banten memiliki akses jalan yang lebih baik. Dampaknya dapat langsung dirasakan masyarakat, mulai dari kelancaran transportasi anak sekolah, penurunan biaya logistik pertanian, hingga pengembangan potensi wisata desa.

“Jika akses jalan bagus, perkembangan desa akan lebih cepat, indeks pembangunan desa meningkat, desa tertinggal berkurang, dan ekonomi warga ikut terangkat. Inilah tujuan utama program Bang Andra,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Banten, Arlan Marzan, menyebutkan bahwa anggaran APBD murni 2025 sebesar Rp83 miliar dialokasikan untuk pembangunan 40 ruas jalan desa dengan total panjang sekitar 33 kilometer.

Sedangkan perubahan APBD direncanakan mengalokasikan Rp100 miliar untuk 20 ruas jalan tambahan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Camping Murah di Bogor, Cocok untuk Liburan Hemat

Dari total 431 usulan, Kabupaten Lebak menjadi daerah dengan jumlah pengajuan terbanyak, disusul oleh Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kabupaten Tangerang. Jenis pekerjaan jalan pun menyesuaikan kondisi wilayah.

“Di wilayah selatan seperti Lebak dan Pandeglang, kebanyakan menggunakan betonisasi karena kondisi tanahnya yang lembek dan mudah rusak jika hanya diaspal. Sedangkan di wilayah tengah dan utara, digunakan hotmix untuk mempercepat pengerjaan sekaligus menjaga kualitas jalan,” ujar Arlan.


Berita Terkait


News Update