Intensitas Kemunculan Ular Bertambah saat Musim Hujan, Warga Bekasi Diminta Waspada

Jumat 22 Agu 2025, 23:02 WIB
Ilustrasi ular. (Sumber: Institut Pertanian Bogor)

Ilustrasi ular. (Sumber: Institut Pertanian Bogor)

MUSTIKA JAYA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi mengingatkan masyarakat memperkuat kewaspadaan terhadap kemunculan ular di lingkungan permukiman.

Anggota Rescue Kompi B Disdamkarmat Kota Bekasi, Eko Budi Santoso menjelaskan, kasus ular masuk rumah warga disebabkan hilangnya habitat alami satwa melata tersebut.

“Yang pertama, habitatnya memang sudah tidak ada. Kedua, rantai makanan atau predator di atasnya mulai hilang atau hampir punah. Seperti biawak, sekarang kan banyak dimakan sama manusia,” kata Eko kepada Poskota, Jumat, 22 Agustus 2025.

Menurut Eko, sebagian besar ular yang dievakuasi petugas ditemukan di dalam rumah warga. Bahkan ada kasus ekstrem ketika ular jatuh dari plafon dan menimpa penghuni rumah.

Baca Juga: Damkar Bekasi Terima 521 Laporan Evakuasi Ular, Mayoritas Jenis Sanca

“Pernah ada yang lagi tidur terus ketiban ular dari plafon yang ambruk. Bahkan yang sedang mandi juga pernah ada yang ketiban ular berukuran 3 meter. Hampir rata-rata ular ditemukan di dalam rumah,” ujarnya.

Berdasarkan data Disdamkarmat, wilayah Mustika Jaya dan Jatisampurna daerah paling rawan ular, karena masih memiliki banyak lahan kosong yang membuat rantai makanan ular berkurang, sehingga mereka mencari mangsa hingga ke pemukiman.

“Di sana itu masih banyak lahan kosong, tapi rantai makanannya kurang. Jadi ular masuk ke permukiman. Jenis yang paling sering kami temukan itu ular sanca, ukurannya bervariasi mulai dari 1,5 meter sampai 3 meter,” ucapnya.

Meski begitu, ia menegaskan, pihaknya belum pernah menerima laporan warga tergigit ular. Namun, keberadaan ular kerap merugikan warga karena memangsa hewan ternak.

Baca Juga: Masuk Musim Hujan, Damkar Bekasi Imbau Warga Waspadai Kemunculan Ular

“Kalau laporan warga tergigit ular sejauh ini belum ada. Tapi ular-ular itu sering memangsa ayam atau hewan peliharaan warga,” katanya.

Ia pun mengimbau masyarakat tetap tenang jika menemukan ular. Langkah pertama yang bisa dilakukan dengna memantau pergerakan ular, sehingga posisi hewan itu jelas ketika petugas datang.

“Kalau tidak berani mengevakuasi, pantau dulu pergerakannya. Jangan cuma teriak lalu lari, karena nanti saat petugas datang ular sudah bergeser dan sulit ditemukan,” ucap dia.

Sebagai antisipasi, ia juga meminta warga menjaga kebersihan lingkungan, misalkan menutup celah-celah rumah, menggunakan karbol, serta memasang kawat nyamuk pada saluran air.

Baca Juga: TelkoMedika Raih Penghargaan Public Relations Popular Companies Awards 2025

“Gunakan pengharum lantai seperti karbol, buang barang-barang yang menumpuk, dan tutup saluran pembuangan dengan kawat nyamuk agar ular tidak masuk. Karena seringkali ular masuk lewat saluran air saat mengejar mangsa,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, warga dapat menghubungi layanan evakuasi melalui nomor (021) 8895-7805 atau call center 112 apabila menemukan hewan reptil tersebut.

Salah seorang warga RW 17 Kecamatan Mustikajaya, Ginanjar, 41 tahun, membenarkan wilayahnya rawan ular.

Baca Juga: Warga Margamulya Bekasi Heboh Temukan Ular 4 Meter di Paralon

“Di sini memang masih banyak ular yang masuk ke permukiman warga. Apalagi kalau di tumpukan sampah dan kebon kosong,” ujar dia.

Ia menuturkan, belum lama ini dirinya menemukan telur ular dalam jumlah cukup banyak.

“Belum lama ini saya menemukan 30 butir telur. Dalam seminggu ini sudah ada empat ekor yang saya temukan. Ada yang panjangnya 15 sentimeter sampai tiga meter juga pernah,” kata dia.

Atas kondisi itu, Ginanjar bersama warga lain mengaku khawatir. Ia berharap ada kerja sama warga untuk membersihkan tumpukan sampah agar tidak menjadi sarang ular di kemudian hari.

Baca Juga: Siapa Developer Game Upin dan Ipin Universe? Meledak Popularitasnya Setelah Dimainkan Windah Basudara

“Rencananya saya ingin ajak warga disini gotong-royong bersihin sampah biar ular tidak bersarang lagi. Karena diperkirakan masih ada banyak ular di sini,” tuturnya. (CR-3)


Berita Terkait


News Update