Lebih Stabil Emas atau Saham? Begini Data Terbaru yang Perlu Kamu Ketahui

Kamis 21 Agu 2025, 11:24 WIB
Pergerakan harga saham di layar bursa, simbol potensi keuntungan sekaligus risiko tinggi. (Sumber: Pinterest)

Pergerakan harga saham di layar bursa, simbol potensi keuntungan sekaligus risiko tinggi. (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Berinvestasi adalah langkah penting bagi siapa saja yang ingin memiliki masa depan finansial yang aman. Baik untuk tujuan jangka pendek seperti dana darurat, maupun tujuan jangka panjang seperti dana pensiun, investasi memberikan jalan untuk mengembangkan nilai uang yang kita miliki hari ini.

Namun, banyak orang masih bingung ketika dihadapkan pada pertanyaan sederhana: lebih baik investasi saham atau emas? Kedua instrumen ini sama-sama populer, namun memiliki karakteristik yang sangat berbeda.

Artikel ini akan membahas perbandingan mendalam mengenai saham dan emas, bukan hanya dari sisi angka, tetapi juga dari pengalaman nyata dan pertimbangan manusiawi yang sering kali tidak tercermin dalam data statistik semata.

Baca Juga: BMKG Sebut Gempa Bandung Barat Dipicu Aktivitas Sesar Lembang

Apa Itu Investasi Saham?

Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan. Ketika Anda membeli saham, berarti Anda ikut memiliki sebagian dari perusahaan tersebut. Dari kepemilikan ini, ada dua sumber keuntungan:

  1. Capital Gain – keuntungan dari kenaikan harga saham.
  2. Dividen – pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham.

Namun, saham bukan tanpa risiko. Harga saham bisa berubah dalam hitungan detik, dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, hingga sentimen pasar. Di sisi lain, bagi investor yang sabar dan teredukasi, saham dapat memberikan imbal hasil yang jauh lebih besar dibandingkan instrumen lainnya.

Apa Itu Investasi Emas?

Emas dikenal sebagai aset yang bertahan sepanjang zaman. Selama ribuan tahun, emas menjadi simbol kekayaan dan perlindungan nilai. Berbeda dengan saham, emas tidak menghasilkan dividen, melainkan keuntungan didapat dari kenaikan harga pasar (capital gain).

Faktor yang memengaruhi harga emas antara lain:

  • Permintaan global terhadap emas.
  • Nilai tukar mata uang, terutama dolar AS.
  • Kondisi geopolitik dan krisis ekonomi.

Tidak heran jika emas sering disebut sebagai safe haven, tempat berlindung yang aman ketika ekonomi dunia sedang bergejolak.

Perbandingan Saham vs Emas

1. Potensi Imbal Hasil (Return)

  • Saham: Dalam jangka panjang, return saham cenderung lebih tinggi. Misalnya, IHSG mencatat pertumbuhan rata-rata 7–10% per tahun dalam dekade terakhir.
  • Emas: Kenaikan harga emas rata-rata 4–6% per tahun, meski ada lonjakan tajam di masa krisis seperti pandemi 2020.

Saham bisa diibaratkan seperti menanam pohon yang berbuah lebat jika dirawat, sementara emas seperti menyimpan air di wadah yang selalu terjaga meski tidak bertambah banyak.

2. Risiko Investasi

  • Saham: Risiko tinggi. Nilainya bisa anjlok dalam sehari, terutama jika perusahaan merugi atau ekonomi terguncang.
  • Emas: Lebih stabil, terutama di masa krisis.

Risiko saham sering kali membuat investor pemula stres. Sedangkan emas memberi rasa aman psikologis karena nilainya cenderung naik ketika ada ketidakpastian.

3. Likuiditas

  • Saham: Bisa dijual cepat selama jam bursa, terutama saham unggulan (blue chip).
  • Emas: Sangat mudah dijual, baik fisik maupun digital, kapan pun dibutuhkan.

4. Perlindungan terhadap Inflasi

  • Emas: Terbukti efektif melawan inflasi. Saat harga barang naik, nilai emas biasanya ikut naik.
  • Saham: Bisa melawan inflasi jika perusahaan yang dipilih mampu menjaga keuntungan. Namun, risikonya jauh lebih besar.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Saham

  • Imbal hasil tinggi dalam jangka panjang.
  • Potensi dividen sebagai pendapatan pasif.
  • Likuiditas tinggi.

Kekurangan Saham

  • Risiko fluktuasi ekstrem.
  • Membutuhkan analisis mendalam.
  • Ada biaya transaksi dan potensi kerugian besar.

Kelebihan Emas

  • Stabil dan aman saat krisis.
  • Mudah dijual kapan saja.
  • Cocok untuk pemula.

Kekurangan Emas

  • Imbal hasil lebih rendah dari saham.
  • Ada biaya penyimpanan atau administrasi.
  • Tidak menghasilkan dividen.

Faktor Tambahan yang Harus Dipertimbangkan

  1. Tujuan Investasi

    • Untuk kebutuhan jangka pendek → emas lebih cocok.
    • Untuk tujuan jangka panjang → saham lebih potensial.
  2. Profil Risiko

    • Konservatif → pilih emas.
    • Agresif → pilih saham.
  3. Diversifikasi

    • Kombinasi emas dan saham bisa jadi pilihan terbaik.

Berita Terkait


News Update