“Kedalaman kolam ada 110, 120, dan 130. Kami akan usut tuntas sesuai arahan beliau (Kapolres). Kami dibackup Satreskrim Polres Metro Bekasi, termasuk Inafis dan PPPA, untuk melakukan penyelidikan, baik terhadap korban maupun TKP,” kata Wito.
Wito mengatakan hingga kini sudah ada enam saksi yang telah dimintai keterangan, terdiri dari keluarga korban dan pihak sekolah.
“Dari orang tua dan pihak terkait, berjumlah enam orang saksi yang sudah dimintai keterangan. Kami masih melakukan pemeriksaan lanjutan,” jelasnya.
Setelah selesai melakukan olah TKP dan sejumlah pemeriksaan lainnya, pihak kepolisian belum bisa mengungkap penyebab pasti kematian korban dan masih menunggu hasil pemeriksaan ahli.
“Nanti akan kami lakukan pemeriksaan ahli, meminta keterangan dari pihak yang berkompeten soal kolam renang,” ujar Wito.
Baca Juga: Bocah 5 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Saiji Waterboom Tangerang
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuwana Putra, memaparkan kronologi kejadian. Ia menjelaskan, hari itu merupakan pertemuan perdana ekstrakurikuler renang bagi murid kelas 1, yang digelar seusai jam belajar.
“Adapun pada hari itu adalah ekstrakurikuler renang yang pertama kali untuk murid kelas satu. Kejadian sekira pukul 14.00 setelah kegiatan KBM selesai. Ekstrakurikuler renang dilakukan di kolam renang milik sekolah,” ujar Agta dalam keterangannya
Agta juga mengungkapkan bahwa pada saat kegiatan ekstrakurikuler renang, wali murid tidak diperkenankan mendampingi anak-anak.
“Pada saat mengikuti ekskul renang, wali murid tidak diperbolehkan ikut mendampingi. Anak-anak hanya didampingi guru Yayasan,” kata Agta.
Sekitar pukul 14.30 WIB, guru pendamping berinisial UA dan Kepala Sekolah Muhammad Unais menghubungi ibu KBW untuk segera datang ke RS Viola, Pondok Ungu Permai. Saat tiba, ibunda KBW diberitahu bahwa KBW dan FAP telah meninggal dunia diduga akibat tenggelam.
“Ibunya KBW tiba lebih dulu di rumah sakit dan diberitahu bahwa KBW dan FAP telah meninggal dunia, diduga tenggelam di kolam renang milik sekolah,” lanjut Agta.