2 Siswi Tewas Tenggelam, Ketua RW Sebut Kolam Renang SDIT Ibnul Jazari Tertutup dan Minim Ventilasi

Rabu 13 Agu 2025, 21:11 WIB
Ketua RW 24 Perumahan Pondok Ungu Permai, Babelan, Bekasi, Anwarudin. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

Ketua RW 24 Perumahan Pondok Ungu Permai, Babelan, Bekasi, Anwarudin. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

Menurutnya, hal itu penting agar jika ada kegiatan atau kejadian, pihak RW tidak sampai terlambat mengetahui.

Baca Juga: Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Tewasnya 2 Siswi SDIT Ibnul Jazari Bekasi di Kolam Renang

“Sehingga kalau ada kejadian bisa diminimalisir. Jangan sampai saya tahunya dari warga, ini sangat saya sayangkan,” imbuhnya.

Terkait kondisi kolam renang, Anwar menilai fasilitas tersebut sangat tertutup dan minim ventilasi. Ia menilai, seharusnya pihak sekolah memiliki standar dan ukuran tertentu mengenai kolam renang yang akan digunakan oleh murid-murid yang masih pemula.

“Dari segi ventilasi kurang. Terus kalau tadi kami lihat bareng-bareng, kan harus ada standarnya. Apalagi untuk anak-anak harus ada ukurannya. Misalnya 50 cm, 80 cm, 100 cm, sehingga mana yang aman untuk pemula,” jelasnya.

Anwar juga menyoroti jumlah murid yang mencapai 25 orang bahkan lebih, namun hanya diawasi dua pendamping.

“Harusnya karena ini pemula, pengawasannya harus ekstra. Apalagi anak-anak kelas 1. Ini sangat disayangkan,” katanya.

Ia menilai, kegiatan sekolah seperti ini seharusnya mengikuti SOP yang ketat.

“Saya selaku RW menyerahkan kembali kepada instansi yang berkompeten, baik dari dinas pendidikan maupun kecamatan, karena kami hanya mengakomodir warga yang melaporkan,” ujarnya.

Sekolah ini, kata Anwar, sudah berdiri sekitar delapan tahun. Sebelumnya, gedung tersebut milik sekolah lain.

“Dulu kan memang bukan sekolah ini, terus dibeli sama Yayasan Ibnul Jazari. Cuma kalau saya kontrol ke sini ya terlalu tertutup,” jelasnya.

Saat ini tragedi tewasnya KBW dan FAP yang tenggelam di kolam renang milik sekolah terus menjadi sorotan. Peristiwa nahas ini terjadi saat kegiatan ekstrakurikuler renang perdana bagi murid kelas 1 yang digelar seusai jam pelajaran sekolah. Kedua korban yang diketahui tidak bisa berenang, hanya didampingi dua guru pendamping.


Berita Terkait


News Update