POSKOTA.CO.ID - PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) menjadi sorotan publik setelah Direktur Utama, Joao Angelo De Sousa Mota, resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
Ia mengungkapkan, keputusannya mundur dilatarbelakangi hambatan besar dalam pelaksanaan program kedaulatan pangan.
Menurut Joao, meski Presiden Prabowo menunjukkan komitmen kuat terhadap sektor pangan, dukungan dari pihak terkait masih jauh dari maksimal.
“Keseriusan Presiden dalam mendukung dan menggerakkan upaya untuk kedaulatan pangan ini tidak didukung sepenuhnya oleh stakeholder dan para pembantu-pembantunya,” ujarnya.
Selain itu, Joao menyoroti keterbatasan anggaran yang membuat langkah konkret di lapangan sulit direalisasikan.
“Sehingga kami tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk langkah-langkah nyata, termasuk dukungan anggaran,” tambahnya.
Joao Angelo bukanlah sosok asing di dunia korporasi maupun organisasi sosial.
Selain memimpin PT Agrinas Pangan Nusantara, ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina DPW Tani Merdeka Indonesia Nusa Tenggara Timur (NTT).
Joao sendiri diangkat sebagai Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara pada 10 Februari 2025, melalui Surat Keputusan Kementerian BUMN No. 32/MBU/02/2025.
Lantas, siapa pemilik dan apa saja bidang usaha PT Agrinas Pangan Nusantara? Berikut ulasan selengkapnya.
Profil PT Agrinas Pangan Nusantara
PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) adalah BUMN yang bergerak di bidang pertanian dan konsultansi konstruksi.
Mayoritas sahamnya dimiliki pemerintah melalui Danantara, holding investasi strategis milik negara.
Perusahaan ini memiliki mandat utama untuk mendukung program food estate nasional, dengan target meningkatkan ketersediaan pangan lewat pengelolaan lahan produktif skala besar.
Saat diluncurkan pada Mei 2025 oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Agrinas langsung mematok target ambisius, mengelola 425.000 hektare lahan pertanian produktif di berbagai wilayah Indonesia.
Target tersebut mencakup pencetakan sawah baru seluas 225.000 hektare di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan.
Sisa lahan 200.000 hektare ditargetkan mulai dioperasikan hingga akhir tahun.
Perjalanan PT Agrinas Pangan Nusantara bermula pada 1948 dengan nama NV Architectenbureau Job en Sprey, sebuah firma arsitektur di Jakarta Pusat.
Awalnya, perusahaan fokus pada jasa perencanaan dan pengawasan pembangunan gedung.
Baca Juga: Usai Viral Kontroversi Gym! Canggih Fitra Ungkap Hal Mengejutkan Soal Akademi Crypto Timothy Ronald
Pada 1958, perusahaan ini dinasionalisasi, lalu pada 29 Maret 1961 resmi menjadi perusahaan negara dengan nama PN Yodya Karya.
Tahun 1972, statusnya berubah menjadi persero dan mulai merambah bidang survei, manajemen konstruksi, hingga konsultansi non-konstruksi.
Transformasi besar terjadi pada awal 2025 ketika pemerintah mengganti nama perusahaan menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara dan memperluas fokus bisnis ke sektor pertanian.
Langkah ini diperkuat pada Maret 2025, saat mayoritas saham diserahkan kepada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) di bawah holding Danantara.