Efek Salah Kirim Emoticon, Dua Siswi SMKN Gowa Dikeluarkan Setelah Videonya Viral, Intip Kronologinya!

Sabtu 02 Agu 2025, 18:34 WIB
Dua siswi SMKN Gowa dikeluarkan setelah videonya viral (Sumber: TikTok/adimultikaryateknik)

Dua siswi SMKN Gowa dikeluarkan setelah videonya viral (Sumber: TikTok/adimultikaryateknik)

POSKOTA.CO.ID - Dua siswi dari SMKN 1 Gowa, Sulawesi Selatan, resmi dikeluarkan dari sekolah usai video mereka yang menunjukkan aksi tidak sopan terhadap guru menyebar luas di media sosial.

Dalam video tersebut, keduanya terlihat mengacungkan jari tengah ke arah guru.

Kedua siswi sempat dipanggil pihak sekolah pada Jumat, 1 Agustus 2025, dan hadir bersama orang tua mereka.

Mereka diterima langsung oleh kepala sekolah bersama wakil kepala sekolah dan perwakilan komite.

Baca Juga: Bejat! Oknum Guru SMP di Cikande Serang Cabuli Dua Siswi saat Kegiatan PMR

Pihak sekolah kemudian memutuskan untuk mengembalikan kedua siswi tersebut kepada orang tuanya, alias menjatuhkan sanksi dikeluarkan (drop out/DO).

“Kejadiannya kemarin, saya langsung buat surat panggilan. Hari ini orang tuanya datang, dan kami putuskan untuk mengeluarkan mereka,” ujar Kepala SMKN 1 Gowa, Muchlis Jufri.

Desakan Publik dan Alumni

Keputusan tersebut diambil karena adanya tekanan dari masyarakat, termasuk warganet dan alumni sekolah, yang mendorong agar sekolah memberi sanksi tegas demi efek jera dan agar insiden serupa tidak terulang.

Kronologi Kejadian: Salah Emoticon Berujung Drop Out

Peristiwa bermula ketika seorang guru mengirimkan tugas melalui grup WhatsApp siswa. Di akhir pesan, sang guru bermaksud menyemangati siswa dengan emoticon jempol, namun tanpa sengaja malah terkirim emoticon jari tengah.

Menanggapi hal tersebut, salah satu siswi secara spontan membalas dengan mengacungkan jari tengah secara langsung. Aksi itu direkam oleh siswi lain, lalu videonya menyebar hingga viral di media sosial.

“Anaknya sebenarnya ingin menyampaikan sesuatu, tapi caranya tidak tepat. Ia melakukannya spontan. Namun, siswi yang merekam juga turut bersalah,” kata Muchlis.

Karena itu, tidak hanya pelaku utama, siswi yang merekam kejadian pun dijatuhi sanksi yang sama.

“Keduanya sudah kami keluarkan,” tegasnya lagi.

Video Permintaan Maaf

Setelah videonya ramai diperbincangkan dan menuai kecaman publik, kedua siswi tersebut membuat video permintaan maaf secara terbuka.

“Saya meminta maaf sebesar-besarnya karena telah mencoreng nama baik sekolah ini,” ucap salah satu siswi dalam video klarifikasi.

Ia menyatakan siap menerima konsekuensi atas tindakannya, termasuk dikeluarkan dari sekolah. Siswi yang merekam juga menyampaikan permintaan maaf serupa.

Pihak sekolah berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi seluruh siswa agar lebih berhati-hati dalam bersikap, baik secara langsung maupun dalam ruang digital.


Berita Terkait


News Update