Sosok Timothy Ronald, dari Penjual Sedotan hingga Jadi Raja Kripto Muda Indonesia

Minggu 27 Jul 2025, 08:48 WIB
Timothy Ronald pernah jual sedotan hingga kini jadi investor muda sukses di Indonesia. (Sumber: Instagram)

Timothy Ronald pernah jual sedotan hingga kini jadi investor muda sukses di Indonesia. (Sumber: Instagram)

POSKOTA.CO.ID - Nama Timothy Ronald muncul sebagai salah satu sosok inspiratif yang berhasil mengukir prestasi luar biasa sebagai investor di usia muda.

Dikenal sebagai investor kripto sukses dan pendiri platform edukasi finansial, perjalanan Timothy menuju kesuksesan bukanlah tanpa hambatan.

Di balik gaya bicara santai yang kerap terlihat di media sosial, terdapat kisah perjuangan panjang, kegigihan, dan ketekunan yang layak dijadikan teladan.

Semangat Bisnis Sejak Remaja

Timothy Ronald memulai langkah bisnisnya di usia sangat muda. Terinspirasi oleh sosok legendaris dunia investasi, Warren Buffett, Timothy mulai membaca buku-buku investasi sejak remaja.

Baca Juga: Timothy Ronald Soroti Mindset Kerja Keras, Kritik Tren Burnout dan Mental Health

Pada usia 15 tahun, ia memberanikan diri memulai bisnis pertamanya, berjualan pomade dengan harapan dapat mengumpulkan modal untuk berinvestasi di saham dan kripto.

Namun bisnis awal tersebut gagal memberikan hasil yang diharapkan. Kegagalan itu tidak membuat Timothy berhenti. Ia justru menjadikannya sebagai bahan pembelajaran.

Tak lama berselang, Timothy mencoba peruntungan baru dengan menjual sedotan stainless, sebuah produk yang saat itu sedang naik daun karena kampanye pengurangan plastik sekali pakai.

Ia berkeliling dari satu kafe ke kafe lainnya untuk menawarkan produknya, namun seringkali gagal bertemu langsung dengan pemilik usaha.

Baca Juga: Kisah Perjalanan Timothy Ronald: Dari Pedagang Sedotan hingga Jadi Raja Kripto Indonesia

Titik Balik Kesuksesan

Kondisi tersebut membuat Timothy memutar strategi. Ia mulai mempelajari Facebook Ads untuk memasarkan produknya secara online.

Sedotan yang ia beli dari Tiongkok seharga Rp3.000 per buah dijual kembali seharga Rp28.000.

Tak disangka, iklan pertamanya langsung menarik perhatian pasar. Dalam waktu singkat, ia kebanjiran pesanan hingga ratusan unit.

Keberhasilan itu menjadi titik balik bagi Timothy, karena dari bisnis sederhana tersebut, ia berhasil mengumpulkan Rp1 miliar pertamanya.

Baca Juga: Apa Aset Masa Depan dengan Potensi Tertinggi? Inilah Jawaban Timothy Ronald

Menapaki Dunia Kripto dan Investasi

Dengan modal awal yang ia kumpulkan, Timothy melangkah lebih jauh ke dunia investasi. Ia mendirikan platform edukasi finansial bernama Ternak Uang, serta Akademi Crypto, yang berfokus pada pendidikan investasi kripto di Indonesia.

Dalam perjalanannya, Timothy bertemu dengan tokoh-tokoh besar di industri kripto, termasuk pendiri Binance, Changpeng Zhao.

Pertemuan itu memperkuat keyakinannya terhadap potensi masa depan kripto, khususnya Bitcoin.

Sudah mempelajari Bitcoin sejak 2016, Timothy memutuskan mengalokasikan dana sebesar Rp290 juta untuk membeli aset digital tersebut. Seiring waktu, nilai investasi Timothy Ronald terus bertumbuh pesat hingga mencapai Rp1,7 miliar.

Diversifikasi Portofolio dan Ekspansi Bisnis

Tidak hanya berinvestasi di kripto, Timothy juga membeli saham di perusahaan-perusahaan besar.

Salah satu langkah strategisnya adalah menjadi pemegang saham di Holywings Group, yang membawahi lebih dari 50 outlet hiburan malam di seluruh Indonesia. Ia bahkan menjadi salah satu pemegang saham termuda di perusahaan tersebut.

Selain itu, Timothy pernah berinvestasi pada saham-saham unggulan seperti BBRI dan ARTO, yang memberikan keuntungan signifikan berkat keputusan investasi yang tepat waktu.

Gaya Hidup dan Kontribusi Sosial

Timothy yang kini dikenal publik juga berkat gaya hidup mewahnya, memiliki koleksi mobil premium dan dikenal sebagai co-owner klub basket Bumi Borneo Basketball. Meski demikian, ia tetap memegang prinsip penting dalam hidupnya, yakni "memberi kembali."

Komitmennya diwujudkan melalui ambisi besar: mendirikan 1.000 sekolah di seluruh Indonesia. Hingga kini, sudah lima sekolah berhasil ia dirikan di Lombok, Kupang, Blitar, dan Sumba.

Upaya ini menunjukkan bahwa kesuksesan yang ia raih tak hanya berorientasi pada profit pribadi, melainkan juga untuk kontribusi terhadap pembangunan bangsa.

Perjalanan Timothy Ronald dari remaja yang menjual sedotan menjadi tokoh penting di dunia investasi Indonesia adalah kisah nyata tentang ketekunan, visi jauh ke depan, dan pemanfaatan teknologi untuk keberhasilan.

Ia membuktikan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan finansial asalkan disertai kemauan belajar dan keberanian mengambil risiko. Kisah ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk tidak takut memulai dari nol dan terus mencari peluang di era digital.


Berita Terkait


News Update