Komitmennya diwujudkan melalui ambisi besar: mendirikan 1.000 sekolah di seluruh Indonesia. Hingga kini, sudah lima sekolah berhasil ia dirikan di Lombok, Kupang, Blitar, dan Sumba.
Upaya ini menunjukkan bahwa kesuksesan yang ia raih tak hanya berorientasi pada profit pribadi, melainkan juga untuk kontribusi terhadap pembangunan bangsa.
Perjalanan Timothy Ronald dari remaja yang menjual sedotan menjadi tokoh penting di dunia investasi Indonesia adalah kisah nyata tentang ketekunan, visi jauh ke depan, dan pemanfaatan teknologi untuk keberhasilan.
Ia membuktikan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan finansial asalkan disertai kemauan belajar dan keberanian mengambil risiko. Kisah ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk tidak takut memulai dari nol dan terus mencari peluang di era digital.