Bingung Hitung Jam Mengajar Tanpa Jadwal di Dapodik 2026? Ini Panduan Lengkapnya Agar Info GTK Valid

Minggu 27 Jul 2025, 18:29 WIB
Cara hitung jam mengajar tanpa jadwal di Dapodik 2026. (Sumber: kemdikdasmen)

Cara hitung jam mengajar tanpa jadwal di Dapodik 2026. (Sumber: kemdikdasmen)

POSKOTA.CO.ID - Melalui pembaruan aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) 2026, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi menghapus menu jadwal pembelajaran dari sistem.

Perubahan ini sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan operator sekolah yang selama ini terbiasa menginput jadwal secara rutin.

Kebijakan itu sendiri diumumkan melalui pemberitahuan pembaruan aplikasi Dapodik 2026, tepatnya pada daftar perubahan nomor 9 dan 10.

Menu jadwal dan seluruh isiannya dinyatakan dinonaktifkan secara permanen.

Tujuannya adalah menyederhanakan proses pengelolaan data sekolah, sekaligus mengurangi beban kerja operator.

Terutama, di jenjang pendidikan yang memiliki struktur pengajaran kompleks.

Mengapa Menu Jadwal Dihapus?

Penghapusan menu jadwal bukan tanpa alasan. Selama bertahun-tahun, operator sekolah mengalami kesulitan dalam mengisi jadwal, karena banyaknya bentrokan waktu pelajaran, khususnya di jenjang SMP, SMA, dan SMK.

Sementara, di jenjang SD, pengisian jadwal memang relatif lebih mudah karena sistem guru kelas.

Namun, lebih dari itu, menu jadwal tidak memengaruhi validasi jam mengajar guru di Info GTK, bahkan di versi Dapodik sebelumnya.

Ketidakhadiran jadwal hanya menghasilkan peringatan (warning), bukan invalid data.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Kemendikbudristek memutuskan untuk menghapus fitur ini dan mendorong sekolah lebih fokus pada data pembelajaran, yang justru menjadi kunci utama dalam proses sertifikasi guru.

Baca Juga: Heri Budi Rekomendasikan 4 Ribu Guru Honorer di Jakarta Dapat Dapodik

Bagaimana Perhitungan Jam Mengajar?

Pertanyaan besar pun muncul, tanpa jadwal, bagaimana validasi jam mengajar dilakukan?

Jawabannya cukup jelas. Jam mengajar dihitung dari entri di menu Pembelajaran, bukan dari jadwal.

Pada menu Pembelajaran, guru menginput jumlah jam pelajaran per minggu untuk setiap mata pelajaran atau rombongan belajar.

Data inilah yang menentukan apakah jam linear guru sesuai dengan ketentuan sertifikasi, yakni minimal 24 jam per minggu untuk guru kelas SD.

Misalnya, guru SD yang mengajar semua mata pelajaran dalam satu kelas hanya perlu memastikan total jam pembelajarannya mencapai batas minimal tersebut di dalam menu Pembelajaran.

Data tersebut kemudian akan tersinkronisasi otomatis ke Info GTK, tempat validasi sertifikasi guru dilakukan.

Selain jam mengajar reguler, guru juga bisa menambahkan tugas tambahan seperti wali kelas, pembina ekstrakurikuler, koordinator literasi, dan lainnya.

Data tugas tambahan ini dapat dimasukkan di Dapodik dan dihitung sebagai jam ekivalen untuk memenuhi kuota sertifikasi.

Penting diingat, tugas tambahan harus dicatat dengan benar sesuai petunjuk teknis yang berlaku agar tidak menimbulkan invalid data.

Baca Juga: Penyebab Error 'The Setup File Are Corrupted' di Dapodik 2026, Begini Cara Mudah Mengatasinya!

Apa Saja Dampak Penonaktifan Menu Jadwal?

Kebijakan ini membawa dampak beragam bagi operator sekolah. Di satu sisi, ada manfaat nyata seperti yakni.

  • Mengurangi beban input data secara signifikan.
  • Meminimalkan risiko kesalahan bentrok jadwal.
  • Mempercepat proses sinkronisasi ke Info GTK karena fokus pada data inti.

Namun, di sisi lain, kebijakan itu juga membawa tantangan, diantaranya seperti.

  • Membutuhkan adaptasi pola kerja dari operator.
  • Meningkatkan tuntutan akan ketelitian dalam mengisi data pembelajaran.
  • Memerlukan sosialisasi lebih luas agar tidak terjadi kesalahpahaman di kalangan guru.

Cara Menyesuaikan Diri dengan Dapodik 2026

Agar transisi berjalan lancar, berikut panduan praktis bagi operator sekolah dan guru.

1. Pantau Informasi Resmi

Selalu ikuti pembaruan dari situs resmi dapokemdikdasmen.cgudo.id dan dashboard aplikasi Dapodik.

2. Fokus pada Menu Pembelajaran

Pastikan entri data jumlah jam per minggu, mata pelajaran, dan linieritas dengan ijazah diisi dengan benar.

3. Hindari Pemecahan Kode Mapel

Khusus guru SD, jangan pecah mapel ke dalam beberapa kode karena bisa menyebabkan data tidak valid.

4. Masukkan Tugas Tambahan

Catat semua bentuk tugas tambahan agar terhitung dalam perhitungan jam sertifikasi.

5. Ikuti Pelatihan Dapodik

Manfaatkan pelatihan online, webinar, dan forum diskusi resmi yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan.

6. Bergabung dengan Komunitas Operator Sekolah

Diskusi dan berbagi pengalaman di forum seperti Facebook Group, Telegram, atau YouTube Channel akan membantu memahami kendala teknis secara praktis.

Meskipun penghapusan menu jadwal di Dapodik 2026 menandai perubahan besar, guru dan operator tidak perlu khawatir.

Validasi sertifikasi tetap bisa dilakukan seperti biasa, bahkan lebih efisien, selama data di menu Pembelajaran diisi dengan benar dan akurat.


Berita Terkait


News Update