Ctrl Shift Delete! Langkah Aman Unisntall Dapodik 2025 Sebelum Instal Versi 2026

Jumat 25 Jul 2025, 09:57 WIB
Resmi! Ini Cara Uninstall Dapodik 2025 agar Update Dapodik 2026 Berjalan Lancar (Sumber: Pinterest)

Resmi! Ini Cara Uninstall Dapodik 2025 agar Update Dapodik 2026 Berjalan Lancar (Sumber: Pinterest)

Registrasi merupakan langkah krusial untuk memulai Dapodik baru:

  • Pilih metode: Registrasi Offline (menggunakan prefill) atau Registrasi Online
  • Masukkan:

    • Kode registrasi sekolah
    • Akun kepala sekolah
    • Semester aktif (contoh: Genap 2025/2026)
  • Validasi data awal secara menyeluruh
  • Setelah semua kolom terisi dan valid → lakukan Sinkronisasi

Tujuan sinkronisasi adalah mengirim data awal ke server pusat, agar status sekolah muncul di dashboard dinas pendidikan dan valid untuk pendataan nasional.

Baca Juga: Berani Ubah Pola Pikir? Ini Cara Keluar dari Mental Miskin ala Timothy Ronald

Menghapus aplikasi secara menyeluruh sebenarnya tidak hanya tentang “teknis”. Ini adalah refleksi dari kedewasaan digital sebuah institusi pendidikan. Ketika operator sekolah mengikuti prosedur dengan teliti, mereka sedang membangun budaya kerja yang disiplin dan adaptif terhadap teknologi.

Masih banyak sekolah yang terjebak dalam pola pikir “asal bisa jalan”, padahal data pendidikan sangat sensitif dan menjadi basis berbagai kebijakan: BOS, GTK, bantuan kuota, hingga zonasi PPDB. Ketidaksabaran saat menginstal aplikasi baru justru bisa berujung pada data siswa yang tertukar, NISN ganda, atau sekolah tak muncul di pusat.

Melalui proses uninstall dan bersih sistem ini, operator sekolah belajar tentang pentingnya menghargai proses, bukan hanya hasil akhir. Dalam jangka panjang, ini akan menciptakan ekosistem digital pendidikan yang sehat dan tangguh.

Pembaruan aplikasi Dapodik bukan hanya urusan teknis, tapi momentum untuk membangun ekosistem digital yang tertib dan terpercaya. Dengan mengikuti langkah-langkah penghapusan Dapodik 2025 dan instalasi Dapodik 2026 secara menyeluruh, Anda tidak hanya menghindari error sistem, tapi juga memastikan data pendidikan nasional tetap akurat dan berintegritas.


Berita Terkait


News Update