Timothy Ronald Soroti Perbedaan Cara Orang Kaya dan Miskin dalam Mengelola Uang, Simak Penjelasannya

Kamis 24 Jul 2025, 11:03 WIB
Perbedaan cara mengatur uang antara orang kaya dan miskin menurut Timothy Ronald. (Sumber: PxHere)

Perbedaan cara mengatur uang antara orang kaya dan miskin menurut Timothy Ronald. (Sumber: PxHere)

POSKOTA.CO.ID – Investor dan edukator keuangan Timothy Ronald mengungkap tiga perbedaan jelas antara cara orang kaya dan miskin mengelola uang.

Dengan pengalaman lintas industri dan pertemuannya dengan sejumlah tokoh konglomerat nasional, ia menekankan bahwa perbedaan paling krusial bukan semata pada jumlah uang, melainkan pada cara berpikir dan bertindak terhadap uang itu sendiri.

“Gua udah malang melintang dari industri sawit, klub malam, sampai perbankan. Banyak belajar dari para naga-naga, top 10 orang terkaya di negeri ini,” ujar Timothy, dikutip dari kanal YouTube miliknya.

Menurut Timothy, perbedaan utama pertama adalah fokus pengelolaan uang. Orang miskin cenderung menggunakan uangnya untuk konsumsi, sedangkan orang kaya memprioritaskan investasi dan pertumbuhan aset.

Baca Juga: Langkah-Langkah Keluar dari Kemiskinan ala Timothy Ronald, Simak Penjelasannya

“Orang kaya itu melihat uang sebagai benih yang bisa tumbuh. Sementara orang miskin fokusnya pada konsumsi dan validasi sosial,” tegasnya.

Ia menyoroti bagaimana sebagian masyarakat masih skeptis terhadap investasi, sering kali akibat pengalaman buruk seperti tertipu investasi bodong. Hal ini, lanjutnya, memperburuk sikap antisipatif mereka terhadap instrumen keuangan jangka panjang.

Timothy juga menekankan pentingnya perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang yang kerap diabaikan oleh mereka yang hidup dalam keterbatasan ekonomi.

“Orang kaya selalu punya rencana, dari awal bikin usaha sudah tahu apakah itu akan dijual atau tidak. Sementara orang miskin bahkan enggak punya rencana bayar sekolah anaknya,” ujarnya.

Baca Juga: Duit Selalu Habis di Tengah Bulan? Terapkan Cara Ngatur Uang ala Timothy Ronald

Ia mencontohkan bagaimana ketidaksiapan menghadapi pengeluaran tak terduga menyebabkan konflik di keluarga, dan sering kali berujung pada kebangkrutan bisnis karena tidak memahami dasar-dasar akuntansi dan pengelolaan keuangan usaha.


Berita Terkait


News Update