Misalnya, kamu membeli saham seharga Rp1.000, lalu kamu mengatur stop-loss di Rp900. Jika harga saham turun ke Rp900, sistem akan otomatis menjual sahammu.
Baca Juga: Bingung Mulai Investasi? Ini 3 Buku Favorit Timothy Ronald yang Bisa Jadi Panduan Awal
Ini akan mencegahmu menelan kerugian yang lebih dalam jika harga saham terus melorot tajam. Pastikan kamu menetapkan stop-loss order berdasarkan analisis yang matang, bukan sekadar tebak-tebakan.
Selalu Update dengan Berita dan Perkembangan Pasar
Dalam dunia investasi saham yang dinamis, informasi adalah raja. Seorang investor saham yang sukses wajib hukumnya untuk selalu mengikuti berita dan perkembangan pasar.
Peristiwa ekonomi global, perubahan regulasi pemerintah, hingga berita internal perusahaan semuanya bisa berdampak signifikan terhadap pergerakan harga saham.
Dengan tetap update tentang pergerakan saham dan berita terkini, kamu bisa bereaksi cepat terhadap perubahan pasar.
Ini membantumu dalam mengambil keputusan yang tepat untuk mengelola risiko dan bahkan memanfaatkan peluang yang muncul.
Perencanaan Jangka Panjang
Ingat, investasi saham adalah maraton, bukan sprint. Meskipun fluktuasi harga saham dalam jangka pendek bisa membuat jantung berdebar, secara historis, pasar saham cenderung menunjukkan tren kenaikan dalam jangka panjang.
Dengan memiliki perspektif jangka panjang, kamu tidak akan mudah tergoda oleh gejolak harga harian yang bisa menyesatkan.
Ini akan membantumu mengambil keputusan yang lebih bijaksana dalam manajemen risiko, menghindari panik jual, dan tetap fokus pada tujuan investasi awalmu.
Baca Juga: Cara Investasi Aset Kripto di Indodax untuk Pemula, Tips Singkat!