PDIP Kritik PSI, Pengamat Soroti Ketegangan Politik yang Kian Memanas

Kamis 24 Jul 2025, 13:33 WIB
Potret Presiden Republik Indonesia (RI) ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. (Sumber: psi.id)

Potret Presiden Republik Indonesia (RI) ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. (Sumber: psi.id)

POSKOTA.CO.ID – Ketegangan politik antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali mengemuka setelah sejumlah politisi PDIP secara terbuka mengkritik proses suksesi kepemimpinan PSI dan langkah politik partai tersebut.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menyebut perbincangan publik mengenai PSI masih menjadi isu hangat di berbagai platform media sosial dan media arus utama.

“Perbincangan soal PSI masih terus berdenyut. Tentu masih terjadi pro dan kontra, ada yang mendukung, ada yang kontra, ada polemik, dan ada perbincangan yang tidak berkesudahan,” kata Adi Prayitno, dikutip dari kanal YouTube miliknya.

Salah satu sorotan datang dari politisi PDIP, Guntur Romli, yang menilai pemilihan ketua umum PSI menyerupai praktik “sepak bola gajah”. Ia merujuk pada pertandingan Piala Tiger 1998 antara Indonesia dan Thailand yang diduga diatur.

Baca Juga: Wapres Gibran Rakabuming Raka Disentil Perunggu, Warganet: ‘Enggak Cuma Nikel yang Diambil’

Romli juga mempertanyakan klaim PSI sebagai partai yang terbuka dan bukan milik keluarga tertentu.

Politisi PDIP lainnya, Arya Bima, menyampaikan kritik serupa dengan menyoroti kemungkinan Jokowi menjadi ketua dewan pembina PSI.

Menanggapi kritik tersebut, Ketua DPP PSI, Seril Tansil, menegaskan partainya tetap terbuka pada masukan dari pihak lain, termasuk PDIP.

Beberapa juru bicara PSI juga memberikan bantahan tidak langsung terhadap pernyataan Guntur Romli, menyebut bahwa “gajah” identik dengan kedamaian, bukan keributan.

Baca Juga: Pemkot Tangerang Diminta Gibran Petakan Titik Banjir di Kali Angke

Adi Prayitno melihat polemik ini sebagai kelanjutan dari ketegangan politik antara PDIP dan Presiden Joko Widodo, yang kini secara terbuka mendukung PSI.


Berita Terkait


News Update