Produksi dan Edarkan Uang Palsu Berbahan Kertas Roti, Pria di Bandung Barat Ditangkap Polisi

Senin 14 Jul 2025, 19:43 WIB
Polres Cimahi melaksanakan konferensi pers kasus pembuatan dan peredaran uang palsu di Mako Polres Cimahi, Jalan Amir Machmud, Rabu, 14 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Gatot Poedji Utomo)

Polres Cimahi melaksanakan konferensi pers kasus pembuatan dan peredaran uang palsu di Mako Polres Cimahi, Jalan Amir Machmud, Rabu, 14 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Gatot Poedji Utomo)

CIMAHI, POSKOTA.CO.ID - Pria berinisial AG nekat mencetak dan mengedarkan uang palsu, pria asal Kabupaten Bandung Barat (KBB), hingga dibekuk polisi di rumah kontrakannya.

Dari hasil penggeledahan, anggota Satreskrim Polres Cimahi menemukan alat pencetak uang palsu beserta barang bukti berupa 77 lembar uang palsu pecahan Rp100.000 dan 150 lembar uang palsu pecahan Rp50.000 yang belum dipotong, serta 184 lembar uang palsu pecahan Rp100.000 siap edar.

Selain itu, turut diamankan pula sejumlah stempel berupa gambar Bank Indonesia, stempel bunga, stempel UV, printer, dan sprei khusus yang digunakan untuk memberi tekstur mirip uang asli.

Kapolres Cimahi, AKBP Niko Nurullah Adi Putra, mengatakan, AG telah menjalankan usaha haramnya itu, selama tiga bulan terakhir ini. Dia juga mengaku sudah belajar mencetak uang palsu tersebut, selama bertahun-tahun.

"Karena sudah lama juga produksinya, jadi kualitas uang palsu yang dicetaknya itu cukup rapi," kata Niko.

Baca Juga: Viral! Mahasiswa di Palopo Diduga Cetak Uang Palsu dari Printer Kos, Identitas Pelaku Jadi Buruan Warganet

Niko melanjutkan, AG memasarkan uang palsu hasil cetakannya melalui media sosial Telegram. Setiap Rp300.000 uang palsu dijual dengan harga Rp100.000.

"Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pelaku juga melayani pesanan cetakan dan pecahan uang sesuai permintaan pembeli," ucapnya.

Dalam proses pencetakannya, Niko menjelaskan, uang palsu tersebut dibuat dengan menggunakan kertas roti yang diprint bolak-balik agar hologram dan UV dapat dibuat dengan stempel khusus.

Sementara agar terlihat seperti asli, pelaku menyemprotkan sprei khusus untuk menciptakan tekstur uang yang rapi.

"Kemudian pita pengaman pada uang disulam satu per satu secara manual," tambahnya.


Berita Terkait


News Update