JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta menganjurkan Aparatur Sipil Negara (ASN) berjalan kaki minimal 7.500 langkah setiap hari selama 21 hari berturut-turut sesuai program Jakarta BERJAGA (Bergerak, Bekerja, Berolahraga, dan Bahagia).
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menyampaikan, kegiatan itu bertujuan untuk menurunkan risiko Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti jantung, stroke, diabetes, dan kanker.
"Kegiatan ini dirancang untuk menurunkan risiko penyakit tidak menular sekaligus mendorong deteksi dini masalah psikologis yang sering kali tidak disadari," kata Ani dalam keterangannya, Rabu, 23 Juli 2025.
Sebagai bagian dari upaya preventif, Dinkes Jakarta telah melaksanakan program skrining kesehatan diikuti 9.936 ASN pada 2024. Pemeriksaan ini mencakup pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT), tekanan darah, kebugaran jasmani, kadar gula darah sewaktu, hingga evaluasi kondisi kesehatan mental.
Baca Juga: DPRD Prihatin ASN Pemprov Jakarta Obesitas hingga Punya Masalah Kejiwaan
“Skrining ini bersifat promotif dan preventif. Tujuannya adalah mendeteksi risiko kesehatan sejak dini agar intervensi bisa dilakukan secara cepat dan tepat,” ucap dia.
Dalam hasil skrining itu, 62,09 persen ASN mengalami obesitas, dengan rincian Obesitas I sebesar 40,03 persen dan Obesitas II sebesar 22,06 persen, berdasarkan klasifikasi WHO untuk Asia Pasifik.
"Kondisi ini menjadi perhatian serius karena berkaitan erat dengan risiko PTM seperti hipertensi, diabetes, stroke, dan penyakit jantung," tuturnya.
Selain kesehatan fisik, Ani menyebut, aspek kesehatan mental juga menjadi fokus. Berdasarkan pengukuran menggunakan alat SRQ-29 dari WHO, sekitar 15,03 persen ASN terindikasi memiliki potensi masalah kesehatan mental, mulai dari gejala emosional ringan hingga gangguan tidur.
Baca Juga: DPRD Usul ASN Jakarta Dapat Program Olahraga Rutin
"Meski belum merupakan diagnosis medis, hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional," ujar Ani.